Gubernur BI: Arah Kebijakan Moneter 2022 Lebih Pro Stabilitas

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Sumber :
  • BI

VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan arah kebijakan moneter yang akan ditempuh dalam bauran kebijakan BI tahun 2022. BI akan terus mendorong pemulihan ekonomi bersama pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan para pemangku kepentingan terkait demi menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Kantor Pusat BI Pindah ke IKN, Gubernur: Jakarta Tetap Jadi Pusat Operasional 

Menurutnya, kebijakan moneter yang pro stabilitas harus dilakukan dalam menyikapi meningkatnya ketidakpastian di ranah global.

"Kebijakan moneter akan lebih pro-stability dengan tetap untuk bersama-sama memulihkan ekonomi," kata Perry dalam telekonferensi, Kamis 2 Desember 2022.

Transaksi QRIS Januari 2024 Melesat 149,46 Persen, Capai Rp 31,65 Triliun

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Photo :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Perry memastikan bahwa pihaknya juga akan terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu juga memastikan likuiditas di perbankan akan lebih baik.

Bos BI Ungkap Biang Kerok Rupiah Loyo ke Rp 15.800 per Dolar AS

Terkait kebijakan suku bunga rendah yaitu 3,5 persen juga masih akan dipertahankan oleh Bank Indonesia. Setidaknya sampai nanti muncul tanda-tanda bahwa akan terjadi kenaikan inflasi.

"Kebijakan moneter pro-stability, tapi empat kebijakan Bank Indonesia lain tetap pro growth. Itu yang kami ingin tegaskan," ujar Perry.

Kemudian, Perry juga mengatakan bahwa kebijakan makroprudensial longgar pun akan terus didorong oleh BI bersama KSSK, guna mendorong kredit dan pembiayaan ke sektor riil.

"Kebijakan makroprudensial longgar itu termasuk termasuk kebijakan makroprudensial inklusif dan ke sektor-sektor prioritas," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya