Erick Thohir: ASDP dan Pertamina Geothermal Energy IPO di 2022

Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat di DPR.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 mendatang akan ada dua unsur dari BUMN yang akan melakukan aksi korporasi berupa penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru

Kedua perusahaan yang dimaksud yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang merupakan cucu usaha Pertamina, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Kita akan go public Pertamina Geothermal Energy di 2022. Hal itu karena kita tahu bagaimana dorongan dunia saat ini mengenai green energy dan green economy," kata Erick dalam raker di Komisi VI DPR RI, Kamis 2 Desember 2021.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau geothermal Pertamina

Photo :
  • Pertamina

Baca juga: Siap-siap, Tarif Listrik Mau Naik Tahun Depan

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Tujuan IPO dari PGE itu diakui Erick adalah untuk mendapatkan pendanaan bagi pengembangan dan kebutuhan energi ramah lingkungan. Sehingga, diharapkan bahwa cucu Pertamina itu bisa beradaptasi dan memanfaatkan peluang bisnis berskala global dalam sektor green energy.

Selain itu, Erick juga menjelaskan bahwa IPO ini merupakan langkah PGE untuk mendapatkan alternatif pendanaan, pada upaya mereka untuk berfokus membantu PT PLN (Persero) dalam penyediaan listrik dengan menggunakan energi panas bumi.

"Ini bagian dari 15 GW yang harus ditransformasikan PLN dari energi fosil ke green energy, untuk menjadi bagian dari green electric dan eco-lifestyle untuk listrik," ujarnya.

Kemudian mengenai rencana IPO ASDP, Erick mengakui bahwa tujuannya juga untuk mendapatkan pendanaan demi kepentingan investasi perusahaan.

"Khususnya bagi upaya-upaya perbaikan kualitas kapal-kapal ASDP yang saat ini kebanyakan sudah tua, di mana ada kapal-kapal mereka yang sudah dari tahun 60-an atau 80-an," kata Erick.

Dia menjelaskan, upaya melakukan IPO itu merupakan langkah pihaknya untuk memperkuat BUMN-BUMN tanpa menambah beban keuangan negara di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

"Jadi kalau nanti BUMN-BUMN itu sudah bisa secara mandiri memperbaiki (bisnis mereka) dengan cara-cara lain, misalnya melalui IPO, maka ini bisa menjadi alternatif pendanaan bagi mereka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya