Penurunan COVID-19 di RI Berhasil, Luhut: Tahan Perlambatan Ekonomi
- Kemenko Marves
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dengan belajar dari pengalaman sebelumnya soal kenaikan kasus COVID-19 varian Delta, maka dipastikan bahwa pengendalian kasus COVID-19 memang berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi.
"Indeks keyakinan konsumen membaik ketika kasus menurun, dan sebaliknya, penjualan ritel juga berkorelasi erat dengan kenaikan dan penurunan kasus," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 Desember 2021.
Untuk itu, melalui kebijakan PPKM, Luhut mengatakan bahwa kasus COVID-19 mampu dikendalikan dengan cepat dan dijaga pada tingkat yang rendah.
Di Jawa dan Bali, jumlah kasus aktif per tanggal 2 Desember 2021 tercatat sebanyak 3.739 kasus. Jumlah ini mengalami penurunan 99 persen dari puncak kasus aktif pada medio 23 Juli 2021 lalu.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
- Kemenko Marves
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, keberhasilan menurunkan kasus dengan cepat dan pembukaan yang dilakukan secara bertahap, mampu menahan pelambatan perekonomian. "Realisasi kuartal III-2021 lebih tinggi dari perkiraan awal," ujarnya.
Sebelum PPKM diterapkan, Luhut mengatakan jika pemerintah juga telah memperkirakan bahwa PPKM akan menurunkan pertumbuhan ekonomi hingga 3,1 persen pada kuartal III-2021, tetapi pulih cepat tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV-2021.
Selanjutnya, Luhut mengatakan bahwa sektor industri juga terus mengalami ekspansi. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur indonesia turun tidak sedalam PSBB dan kembali mengalami ekspansi sejak September 2021.
"PMI manufaktur Indonesia mencetak rekor pada Oktober dan November, salah satu yang terbaik di negara ASEAN," ujarnya.
