Opersional KCJB Bakal Dilengkapi Kereta Ukur, Ini Fungsinya

Trainset Kereta Cepat Jakarta-Bandung tipe CR400AF.
Sumber :
  • Dok. KCIC

VIVA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan bahwa kereta cepat Jakarta-Bandung nantinya akan dilengkapi oleh fasilitas kereta ukur. Kereta itu berguna untuk untuk inspeksi, pengujian, maupun pemeriksaan atau Comprehensive Inspection Train (CIT).

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, Kereta ukur yang sedang diproduksi bersamaan dengan rangkaian gerbong CR400AF ini, akan digunakan untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan prasarana kereta cepat.

"Kereta cepat ini harus disiapkan secara total, selain rangkaian (gerbong) EMU terbaru yang canggih untuk operasional penumpang. Kereta ukur berkecepatan tinggi yang sama hebatnya untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan prasarana," kata Dwiyana dikutip dari keterangannya, Minggu, 5 Desember 2021.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Dia memaparkan fungsi kereta ukur ini secara detail. Yaitu, untuk dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS), pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem persinyalan, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 kilometer per jam.

"Kereta ukur ini akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km per jam. Meski dengan kecepatan tersebut, kereta ukur mampu mendeteksi kondisi lintasan, melakukan pemeriksaan terhadap OCS, jaringan untuk telekomunikasi, sistem persinyalan, dan banyak infrastruktur lainnya dengan akurasi tinggi," ungkapnya.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik

Dwiyana menjabarkan kereta ukur ini mampu menginspeksi jaringan prasarana kereta cepat secara akurat, real-time, dan otomatis saat melaju dengan kecepatan 350 kilometer per jam. Untuk pengukuran geometri lintasan KCJB, kereta ukur menerapkan teori inersia, pemrosesan gambar berkecepatan tinggi, dan teknologi laser berkecepatan tinggi. 

"Dengan begitu, kereta ukur mampu melakukan pengukuran akurat terhadap lebar rel, kesejajaran rel, cross section/pertinggian rel kiri-kanan, dan lendutan rel," tambahnya.

Menurutnya, terdapat juga sistem pengukuran gaya untuk mengukur mengukur gaya kontak antara pantograph dan kawat kontak, hard spot, arcing, dan lainnya. Serta, sistem pengukuran optik untuk mengukur ketinggian kawat kontak, jarak stagger, jarak horizontal dan vertikal antara dua kabel kontak.

Sementara itu, untuk pemeriksaan persinyalan, kereta ukur ini dirancang untuk mampu mengukur peralatan parameter persinyalan seperti balise, track circuit, kapasitor kompensasi, dan arus balik traksi.

"Kereta ukur berkecepatan tinggi untuk kereta cepat Jakarta Bandung pasti memiliki kemampuan terbaik sesuai fungsinya. Kehadiran kereta ukur ini menjadi penting untuk menguji kualitas dan pemeliharaan agar dapat beroperasi dengan kualitas pelayanan terbaik bagi seluruh penumpang," kata Dwiyana.

Sementara itu rangkaian EMU kereta ukur ini akan memiliki rangkaian kereta dengan spesifikasi dan fungsi yang berbeda-beda. Yaitu, kereta 1 untuk kebutuhan pengujian lintasan, kereta 2 untuk sistem persinyalan dan komunikasi, kereta 3 untuk OCS, kereta 4 dan 7 sebagai ruang kantor, kereta 5 untuk restorasi, kereta 6 sebagai ruang pertemuan, kereta 8 untuk sinyal dan integrasi rel-roda.

"Kereta ukur yang kami siapkan memiliki standar yang sama dengan CR400AF, namun dilengkapi kereta dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk keperluan inspeksi jaringan rel kereta cepat Jakarta Bandung," kata Dwiyana. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya