Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat Tipis Pagi Ini

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat tipis pada perdagangan Selasa, 7 Desember 2021. Tapi, rupiah masih bergerak di kisaran atas Rp14.420 per dolar AS pagi ini.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Di pasar spot, pada pukul 09.9 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.422 per dolar AS. Menguat 0,14 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.442.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.441 per dolar AS, melemah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.408.

Rupiah Melemah ke Level Rp 16.192 Per Dolar AS, Investor Cermati Dinamika Konflik Timur Tengah

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat, Intip Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengungkapkan, pergerakan rupiah sepanjang hari ini berpotensi menguat tipis terhadap dolar AS. Sebab, ada perbaikan sentimen pelaku pasar keuangan di tingkat global.

Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur

"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat tipis terhadap dolar AS hari ini seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko," kata dia hari ini.

Dia menuturkan, meredanya kekhawatiran pasar terhadap varian Omicron COVID-19 mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko. Banyak ahli mengatakan dampak virus Omicron ringan. 

"Tapi di sisi lain, pasar juga masih mewaspadai penyebaran Omicron yang cepat yang bisa menjadi pandemi baru yang bisa mengganggu perekonomian," tuturnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selain itu, Ariston melanjutkan, wacana percepatan tapering bisa menahan rupiah tidak terlalu menguat terhadap dolar AS. Pasar menantikan data inflasi AS terbaru yang akan dirilis hari Jumat malam. 

"Data ini menjadi petunjuk pasar selanjutnya. Data yang lebih tinggi dari proyeksi bisa mengukuhkan wacana percepatan tapering dan mendorong penguatan dolar AS," tegas dia.

Pagi ini dikatakannya juga akan dirilis data Neraca Perdagangan China untuk November 2021. Data menunjukkan surplus yang lebih tinggi dari ekspektasi bisa memberikan sentimen positif tambahan ke pasar.
 
"Surplus karena kenaikan ekspor bisa diartikan ekonomi dunia yang memerlukan ekspor dari China sedang pulih," ungkap Ariston.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ariston memperkirakan, laju pergerakan rupiah sepanjang hari ini hingga penutupan perdagangan sore nanti akan bergerak di kisaran Rp14.420-14.460 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya