Sri Mulyani Ungkap Tugas Pertamina pada Komitmen Climate Change RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Pertamina Energy Webinar (PEW) 2021.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, dalam komitmen mengenai pengurangan dampak perubahan iklim sesuai kontribusi yang ditentukan secara nasional bagi Indonesia atau Nationally Determined Contribution (NDC), peran dari sektor energi termasuk PT Pertamina sangat luar bisa penting.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Meskipun, di satu sisi Sri Mulyani juga mengakui bahwa aspek utama yang paling penting kontribusinya dalam menurunkan CO2, adalah aspek Kehutanan dan Tata Guna Lahan (Forestry dan Land Use/FOLU)

"Itu kontribusinya (FOLU) paling besar untuk bisa menurunkan CO2, dan biayanya relatif murah," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi di 'Pertamina Energy Webinar 2021', Selasa 7 Desember 2021.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 7 Desember 2021: Global Datar, Antam Naik

"Kalau kita lihat dalam hal ini, untuk (ketentuan NDC) yang 41 persen, itu bisa mencapai lebih dari 700 juta ton ekuivalen CO2 dengan biaya yang sekitar Rp90 triliun," ujarnya.

Daftar Sepeda Motor yang Cocok Diisi BBM Pertalite

Tapi jika melalui sektor energi, Sri Mulyani memperkirakan bahwa kontribusi untuk bisa menurunkan CO2 itu bisa mencapai sekitar tiga per empatnya, atau sekitar 450 juta ton ekuivalen CO2 dengan biaya mencapai Rp3.500 triliun.

"Energi adalah sektor yang sangat expensive and costly. Tapi dia sangat-sangat penting bagi rakyat, dengan peranannya untuk menurunkan CO2 adalah sebagai the second largest in our economy," kata Sri Mulyani.

Pertanian 4.0 Pertamina Hulu Mahakam.

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik

Karenanya, Sri Mulyani pun menekankan kepada Pertamina untuk bisa melihat seberapa jelas tanggung jawab mereka, sebagai perusahaan energi milik negara, dalam mengimplementasikan komitmen terhadap aspek perubahan iklim tersebut.

Untuk itu, lanjut Menkeu, di usia Pertamina yang ke-64 ini upaya-upaya untuk mewujudkan hal tersebut harus dijalankan secara sungguh-sungguh dan konsisten, terutama dari jajaran direksi dan pimpinan Pertamina.

"Jadi dalam hal ini, Pertamina bisa membayangkan bahwa tanggung jawab kalian sangat jelas. Sebagai perusahaan milik negara yang bahkan dalam hal ini terbesar di bidang energi, tanggung jawab untuk mengubah Indonesia mencapai Net Zero Emission yang terjangkau dan adil bagi masyarakat itu menjadi luar biasa sangat penting," kata Menkeu.

"Saya berharap di usia 64 tahun Pertamina, hal ini menjadi pemikiran dan komitmen dari seluruh jajaran pimpinan Pertamina," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya