Redanya Isu Omicron hingga Cadangan Devisa RI Memperkuat Rupiah

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Rabu, 8 Desember 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.340 per dolar AS pagi ini.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Di pasar spot, pada pukul 09.11 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.342 per dolar AS. Menguat 0,25 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.378.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.408 per dolar AS, menguat dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.441 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah sepanjang hari ini berpotensi terus menguat setelah kembali ke posisi di kisaran bawah Rp14.400 kemarin.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

"Rupiah masih berpotensi menguat ke kisaran Rp14.300 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.400," tuturnya hari ini.

Ariston menjelaskan, pergerakan ini disebabkan meredanya kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap dampak virus Omicron. Akibatnya pelaku pasar kembali berminta masuk ke aset berisiko.

Ilustrasi tumpukan uang rupiah

Photo :
  • U-Report

"Meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak virus Omicron masih menjadi katalis penguatan rupiah hari ini," tuturnya.

Di sisi lain, dia melanjutkan, data neraca perdagangan China untuk November 2021, menunjukkan kenaikan ekspor dan impor. Ini diperkirakannya juga memberikan sentimen positif ke aset berisiko.

"Kenaikan ekspor dan impor ini artinya ekonomi China masih dalam tren pemulihan," tegas Ariston.

Dari dalam negeri, pembatalan PPKM level 3 pada musim libur Nataru disebutkannya memberikan sentimen positif ke rupiah di samping angka cadangan devisa di Bank Indonesia yang masih stabil di US$145 miliar.

"Nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa mempertahankan penguatannya terhadap dolar AS," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya