Cara Bupati Hendy Kenalkan 3 Jenis Kopi Jember Agar Mendunia

Bupati Jember, Hendy Siswanto (kiri) saat perkenalkan kopi khas jember.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Berada di antara pegunungan Hyang Argopuro dan Raung membuat Pertanian Kopi di Kabupaten Jember menjadi subur. Bahkan ada tiga jenis kopi yang tumbuh dari lingkungan tersebut dan tak kalah dari jenis kopi lain di Indonesia.

11 Rekomendasi Coffee Shop untuk Kerja di Jakarta Selatan

Tiga jenis kopi yang dihasilkan di Jember adalah jenis kopi Robusta dengan citarasa pahit, lalu kedua kopi arabika dengan citarasa cenderung asam, dan ketiga adalah kopi Liberika dengan aroma buah nangka.
 
Bupati Jember, Hendy Siswanto menjelaskan, Jember ini sangat kaya dengan sumber daya alam berlimpah. Apa saja bisa tumbuh di sini karena tanahnya subur. 

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 10 Desember 2021: Global Naik, Antam Amblas

Mejeng di Pameran Kopi Terbesar di Amerika, Produk Lampung dan Bajawa Bidik Pasar Gobal

Ia memiliki komitmen penuh untuk mengangkat produk lokal khas Jember agar dikenal lebih luas lagi dan mendunia. Khususnya produk unggulan seperti Kopi dan Kakao.
 
“Kabupaten Jember memiliki 18 ribu hektare wilayah pertanian kopi robusta yang mampu memproduksi sekitar 11 ribu ton pertahun, bahkan masih ada 32 ribu hektare lagi lahan yang berpotensi untuk ditanami kopi robusta tersebar di berbagai kecamatan,” jelas Hendy melalui siaran persnya, Jumat 10 Desember 2021.
 
Di samping Jember memiliki potensi budidaya kopi jenis robusta yang tumbuh subur, Hendy menjelaskan bahwa Jember juga memiliki kopi kualitas terbaik bukan saja di Indonesia, bahkan mungkin didunia. 

“Karena kita juga memiliki jenis kopi rengganis namanya, yang tumbuh di lereng gunung argopuro,” jelasnya.

Kopi Unggulan Indonesia Juara Dunia di  Specialty Coffee Expo 2024 Amerika Serikat

Ilustrasi Petani memanen kopi jenis arabika

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Komoditas kopi, lanjut Hendy, memiliki multiplier effect ekonomi ke warga Jember, mulai dari tingkat hulu (on-farm) sampai hilir (off-farm). 

"Kami ingin menyatukan visi dan langkah, serta bersinergi memajukan sektor perkebunan kopi ini. Adanya penguatan produk mulai dari hulu sampai hilir," tegasnya.
 
Ke depan, Bupati Hendy berharap para petani lokal tidak lagi menjual langsung biji kopi, namun sudah memiliki nilai tambah berupa produk kopi kemasan dengan harga yang lebih tinggi. 

“Ke depan saya akan membawa dan turut memasarkan produk lokal khas Jember khususnya kopi agar tidak kalah dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya