Mengenal Cantiknya Jembatan Gantung Pertama di Indonesia

Jembatan Kota Intan.
Sumber :
  • Instagram @pupr_binamarga

VIVA – Pemerintah terus menjaga dan meningkatkan kehandalan infrastruktur jembatan di Tanah Air. Salah satunya terhadap jembatan kota intan yang merupakan jembatan gantung tertua dan pertama di bangun di Indonesia.

Car Users Now Can Use the Bocimi Toll Road, PUPR Says

Dilansir dari Instagram @pupr_binamarga, pada Minggu 12 Desember 2021, di jelaskan bahwa Jembatan Kota Intan yang berada di wilayah Kota Tua, telah berdiri mendekati 4 abad atau 400 tahun.

Jembatan gantung yang berada di Jakarta Barat tersebut di bangun pada tahun 1628, di zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Jembatan ini pada zamannya juga sering disebut “ophaalbrug”.

Terpopuler: TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Kecelakaan Bus di Tol hingga Pemuda Rusak Jembatan

Baca juga: Dua Wilayah di Ibu Kota Bakal Hujan Ringan pada Minggu Siang

Fungsi jembatan ini dahulu juga sebagai pintu masuk ke Batavia, sebab kapal-kapal niaga saat itu masih bisa masuk dan berlabuh ke dalam tepi Kalibesar sehingga lantai jembatan bisa ditarik ke atas.

PUPR: Jalan Tol Bocimi Ruas Cigombong-Cibadak Siap Difungsikan Mulai Hari Ini

Jembatan ini merupakan jembatan jungkit pertama di Batavia. Selama kurun waktu abad ke 17 dan 18, VOC telah membangun beberapa jembatan serupa di Batavia, namun jembatan-jembatan itu sudah tidak ada lagi, satu-satunya yang tersisa hanyalah Jembatan Kota Intan.  

Jembatan Kota Intan telah berganti-ganti nama sesuai pergantian zaman. Pada mulanya jembatan ini disebut Engelse Burg atau Jembatan Inggris yang dibangun pada 1628.

Kemudian, setelah pernah rusak karena penyerangan pasukan Banten dan Mataram. VOC Belanda bangun lagi pada 1630 dan berganti nama menjadi Jembatan Pasar Ayam atau Hoenderpasarburg, karena di seberang jembatan tersebut terdapat pasar ayam.

Jembatan Kota Intan, Jakarta

Photo :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

Selanjutnya pada 1655 jembatan ini pernah diperbaiki dari batu setelah jembatan yang lama yang terbuat dari kayu hancur pada waktu banjir dan diberi nama Het Middelpunt Burg atau Jembatan Pusat. 

Lalu, pada masa kejayaan Ratu Juliana, jembatan ini juga pernah berganti nama menjadi Jembatan Ratu Juliana, karena pernah diperbaiki oleh sang ratu.

Dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia jembatan ini berganti nama menjadi Jembatan Kota Intan sesuai dengan nama lokasi, di mana pada masa awal pembangunannya terletak di ujung kubu/bastion Diamond dari Kastil Batavia.

Untuk melestarikan keberadaannya, maka pada 7 September tahun 1972 Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, menetapkan Jembatan Kota Intan sebagai Benda Cagar Budaya. Dan pada tahun 2000 dipugar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya