Rupiah Menguat Pagi Ini, Intip Faktor Pendorongnya

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu, 15 Desember 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.330 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Rupiah Sentuh Rp 16.200 per Dolar AS, Begini Prediksi Terbaru Astronacci

Di pasar spot, pada pukul 09.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.324 per dolar AS. Menguat 0,05 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.331.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir di level Rp14.348 per dolar AS, melemah tipis dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.346 per dolar AS.

Rupiah Terperosok ke Rp 16.270 per Dolar AS

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan ini ditopang oleh sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap kelanjutan program pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama 2021 telah on-track dan akan dilanjutkan pada 2022," tegas dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Rupiah Melemah, BI Koordinasi dengan Pemerintah Lakukan Langkah Stabilisasi

Sebagaimana diketahui, pada 2022 telah dialokasikan anggaran Program PC-PEN untuk penanganan pandemi bidang kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp414 triliun.

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

"Selain itu, APBN 2022 juga akan fokus pada penanganan pandemi. Sehingga APBN menjadi instrumen untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung keberlanjutan program penanganan COVID-19," tegas Ibrahim.

Sementara itu sentimen negatif pelaku pasar dikatakannya tertuju pada faktor eksternal. Terutama terhadap hasil pertemuan US Federal Open Market Committee (FOMC).

"Didukung oleh ekspektasi pertemuan Federal Reserve yang hawkish minggu ini dan permintaan safe haven di tengah berlanjutnya ketidakpastian tentang varian Virus Vorona Omicron. Sekitar 20 bank sentral," paparnya.

Dengan berbagai perkembangan tersebut Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah sepanjang hari ini masih akan bergerak berfluktuatif dengan potensi penguatan di level Rp14.300-14.390 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya