Punya Ketan Adem, PHE Jambi Merang Sukses Cegah Karhutla

Ketan Adem PHE Jambi Merang.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA – Dalam upaya menanggulangi masalah Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil memanfaatkan potensi masyarakat. Salah satunya dengan Kelompok Tanggap Api Desa Mendis atau Ketan Adem. 

Jadi Destinasi Desa Wisata, Wahana Alam Parung Bikin Liburan ke Tasik Makin Asyik

Mitra Binaan PHE Jambi Merang, Tomy Yohana mengatakan perjalanan Ketan Adem penuh perjuangan. Sebab, dengan adanya program dari PHE banyak potensi yang dimiliki masyarakat, pemerintah desa dan pemerintah daerah dapat bersatu untuk kesejahteraan Desa Mendis, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Menurut dia, melalui program sosial PHE Jambi Merang terhadap masyarakat sekitar, kelompok Ketan Adem masih bisa survive dan juga berhasil menanggulangi masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Ini Penampakan Desa Wisata Ketapanrame yang Sempat Dibahas Gibran Saat Debat Cawapres

Baca juga: Waskita Karya Ditunjuk Bangun Bandara di Utara Bali
 
“Perusahaan bisa mempersatukan antara masyarakat dengan pemerintah desa, pemkab, organisasi sosial dan organisasi kemanusiaan lainnya. Intinya warga Desa Mendis yang awalnya tidak tahu, bisa mengetahuinya. Banyak dapat wawasan pengetahuan,” kata Tomy di Sharing Session, Jumat 17 Desember 2021.

Diketahui, Desa Mendis merupakan desa binaan PHE Jambi Merang melalui Program Desa Cinta Bumi Tanggap Api. Program yang dimulai pada 2017 itu memanfaatkan embung sebagai kolam retensi dan penghijauan kawasan embung.

Tekan Deforestasi ke Titik Terendah, Begini Cara KLHK

Setahun kemudian dilakukan revitalisasi embung dan pembukaan kawasan wisata dan wahana permainan air. Selanjutnya, baru Ketan Adem dilibatkan sebagai rescue team. 

Pada 2019, dilakukan optimalisasi embung dengan menambah wahana air dan kolam renang anak. Tahun lalu, seiring dengan pandemi COVID-19 dilakukan pemberian fasilitas protokol kesehatan pendukung di kawasan embung. 

Tomy mengatakan Desa Mendis juga berkontribusi ikut mengembangkan Ketan Adem dengan melibatkan dalam pengelolaan wisata embung. 

“Mengelola aset desa yaitu tanah khas Desa Mendis untuk kami berkumpul, merencanakan kerja, hingga diskusi antar kelompok masyarakat,” kata Tomy. 

Embung Desa Mendis berawal dari embung yang dicadangkan bagi persediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau maupun kebutuhan masyarakat di luar Desa Mendis. Embung tidak pernah kering karena sumber airnya dari sumber air tanah. 

Tomy mengatakan, ada kesepakatan antara PHE Jambi Merang dengan pemerintah desa untuk mengembangkan wisata air di embung tersebut. “Target ke depan selain penghasilan desa juga untuk memberdayakan masyarakat desa melalui perdagangan kuliner dan aksesoris,” kata Tomy. 

Tomy mengakui setelah dibangun pada 2017 oleh PHE Jambi Merang, objek wisata embung bisa menciptakan lapangan kerja dan UMKM. Lokasi yang tadinya kurang terawat, dengan didukung PHE Jambi Merang akhirnya menjadi bernilai guna yang terawat dan indah. 

“Kami juga telah mengembangkan tanaman holtikultura dengan debora nanas,” katanya. 

Simulasi penanganan karhutla

Photo :
  • Istimewa

Selain itu, dengan dibentuknya Ketan Adem di wilayah Desa Mendis tidak ada lagi karhutla. Berbeda dengan sebelumnya karhutla luar biasa, baik dari kebun masyarakat produktif maupun kebun yang tergolong lahan tidur. 

“Timbullah pemikiran dari PHE Jambi Merang dan pemerintah desa untuk membentuk kelompok yang peduli terhadap bahaya bencana kebakaran. Kalau sudah terjadi bencana sangat merugikan desa dan asapnya bisa meluas. Dampaknya sangat negatif apabila sudah terjadi kebakaran,” ungkap Tomy. 

Field Manager PHM Jambi Merang, Bambang Setijawan, mengatakan bukan hanya ada di Desa Cinta Bumi untuk tanggap api, PHE Jambi Merang hadir dengan salah satu program unggulan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). 

Menurut dia, keberhasilan di Desa Mendis dengan Desa Cinta Buminya juga sudah direplikasi di tempat lain, seperti sekolah plastik di Desa Sukajaya yang telah menerima Piala Adiwiyata dan akan berkompetisi lagi untuk meraih Adiwiyata tingkat provinsi. 

“Kami tentu juga tidak melupakan core bisnis, tidak kemudian mencurahkan semuanya hanya untuk masalah TJSL. Kami pun harus ingat mengenai peran kita dalam core bisnis PHE Jambi Merang sebagai produsen migas,” ungkap Bambang. 

Sementara itu, Bambang mengungkapkan bahwa PHE Jambi Merang tidak hanya memproduksi migas tapi juga kondensat. Di sinilah Peran dari Ketan Adem itu adalah untuk mencegah illegal tapping.
 

Bersama sekuriti perusahaan, Ketan Adem mencegah terjadinya illegal taping yang berpotensi menimbulkan tumpahan dan mencemari kebun dan embung yang akan merugikan Desa Mendis. 

“Bagi perusahaan ini bisa mencemari lingkungan. Apabila ada indikasi kebocoran maka tim ini bertugas menyisir adanya kebocoran itu. dengan adanya tim ini illegal tapping bisa dikurangi,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya