WGSH IPO, Dananya Bakal Hire Programmer dan Tancap Gas 2022

WGSH Ventur Builder IPO.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Usai catatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) 6 Desember 2021 lalu, perusahaan venture builder atau inkubator perusahaan rintisan PT Wira Global Solusi Tbk (WHSH) siap tancap gas pada 2022.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Adapun dana dari hasil IPO tersebut sebesar 70 persen akan digunakan untuk merekrut ratusan programmer baru dua tahun ke depan. Sisanya, 30 persen akan digunakan sebagai cadangan modal kerja lainnya. 

CEO WGS Hub Edwin Pramana mengatakan, pada 2022-2023, WGSH akan melakukan perekrutan hingga 200-an programmer untuk menjawab demand dan mempercepat R&D. 

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Baca juga: Bareskrim Beberkan Kronologi Penipuan Investasi Alkes Rp1,3 Triliun

“Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) hasil R&D dapat dijual lisensinya, dapat dikonversi menjadi saham pada startup pipeline kami, dan dapat dibukukan sebagai aset tak berwujud (intangible asset),” jelas Edwin dalam keterangan tertulisnya, Senin 27 Desember 2021. 

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

Perlu diketahui, WGSH atau yang juga sering disebut WGS Hub, saat IPO di BEI mencatat penerimaan emisi sebesar Rp29,19 miliar. Emiten melepas sebanyak 208.500.000 saham biasa atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. 

Edwin mengungkapkan, dengan IPO ini menjadi salah satu keunggulan Venture Builder WGSH. Di mana Startup tidak perlu menunggu Investor untuk technology development

"Teknologi sudah kami sediakan, sehingga ketika memasuki pendanaan Investor itu sudah bicara bagaimana caranya ekspansi,” tegasnya.

Untuk itu, perseroan optimistis, rencana bisnis dan strategi alokasi dana ini dapat menciptakan tambahan omzet dan laba bersih signifikan yang melampaui proyeksi pendapatan yang berasal dari jasa IT Perseroan.
 
Edwin melanjutkan, perseroan baru saja merampungkan eksekusi dua pipeline yang akan menjadi portofolio perusahaan rintisan barunya (startup), yaitu Teleconsulting UMKM dan Mythologic Studio, studio 3D animasi. 

“Di bulan Desember ini kami telah menandatangani Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan keduanya, kami berharap kedua startup tersebut akan memperkuat ekosistem yang kita miliki,” kata Edwin. 

Bursa Efek Indonesia / BEI atau Indonesia Stock Exchange / IDX

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Teleconsulting UMKM merupakan hasil kolaborasi Perseroan bersama Dr. Benny Wullur, S.H, M.H. Kes, CLA, CLI, CTL, CCL, CPL, CPCLE, ACIArb, CPT, CH, CHt, salah satu lawyer kondang asal Bandung. Dengan mengusung tagline “Ask Me Anything,” startup ini diberikan codename “BisaBos”. 

Perseroan mempersiapkan Joint Venture ini untuk menyempurnakan ekosistem, memperbesar pipeline startup, sekaligus memberikan solusi legal, akuntansi, 
dan pajak bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah. 

Sedangkan PT Wangsa Ultima Kreasi atau yang biasa dikenal sebagai Mythologic Studio merupakan studio 3D Animasi yang sudah lama malang-melintang di dunia tiga dimensi, salah satu karyanya termasuk produksi film animasi serial Kiko yang tayang di Netflix. 

Perseroan bersama Mythologic Studio juga akan menyempurnakan ekosistem, yaitu dalam mendukung kebutuhan 3D modeling, game asset, Augmented Reality, sampai tren masa depan seperti Metaverse dan NFT. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya