Harga Bahan Pokok di Akhir Tahun Meroket, Ketua DPR Angkat Bicara

Pedagang mengangkut bahan pangan di pasar. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA Harga bahan pokok di akhir tahun 2021 terus meroket. Hal ini dinilai bisa menyulitkan masyarakat. Ketua DPR RI Puan Maharani pun angkat bicara menyoroti lonjakan harga bahan pokok tersebut.

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?

Puan meminta pemerintah segera mengatasi persoalan tersebut karena akan menyulitkan masyarakat.

"Pemerintah perlu segera mengendalikan harga bahan pangan pokok di akhir tahun ini. Beberapa bahan pangan pokok seperti minyak goreng, cabai, bawang dan telur ayam harganya sangat tinggi melebih akhir tahun sebelumnya," kata Puan seperti dilansir dari Antara, Selasa 28 Desember 2021.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan Ikrar setia Pancasila

Photo :
  • Biro Setpres

Menurut Puan, masyarakat berpenghasilan rendah akan sangat terdampak dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Dicontohkannya, per tanggal 24 Desember 2021, harga minyak goreng di pasaran jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp11.000 per liter, bahkan untuk minyak goreng kemasan sudah ada yang mencapai harga Rp20.000 per liter.

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Cabai Rawit Merah Sentuh Rp140 Ribu

Harga bahan pangan pokok yang melambung tinggi lainnya adalah cabai rawit merah, telur ayam ras, dan bawang merah.

"Ibu-ibu rumah tangga sudah banyak mengeluh, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah bahkan sudah ada yang mencapai Rp140.000 per kilogram. Ini sudah melebihi harga daging," ujar Puan.

Menurut dia, permasalahan naiknya harga-harga bahan pangan di akhir tahun juga harus diselesaikan untuk waktu-waktu ke depan karena fenomena itu selalu berulang dan perlu upaya penyelesaian yang komprehensif. Dia menilai perlu adanya sinergi kebijakan antar-sektor dari sisi hulu maupun hilir, dari sektor produksi dan perdagangan.

Puan mengatakan, pemulihan ekonomi nasional di tengah situasi pandemi COVID-19, membutuhkan kebijakan yang dapat memberikan perlindungan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Dan pada saat yang bersamaan mendorong dunia usaha, sektor riil dan UMKM dapat bergerak kembali dalam inflasi yang terkendali," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya