Indikator Ekonomi Membaik, Pasar Properti Diyakini Tumbuh di 2022

Ilustrasi properti.
Sumber :
  • Dokumentasi Bank BTN

VIVA – Tanda-tanda positif pada perekonomian Indonesia di tahun 2022 mulai tampak. Kondisi ini dinilai menciptakan optimisme bahwa pasar properti akan tumbuh di 2022.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, Steve Atherton mengatakan terlepas dari segala ketidakpastian pada tahun 2021, tetap terlihat ada beberapa tanda-tanda positif di mana pemerintah Indonesia dapat mengelola kebijakan ekonomi dan kesehatan selama pandemi COVID-19 dengan cukup baik. 

Bahkan, lanjut dia, Fitch mempertahankan peringkat kredit BBB untuk Indonesia dengan target pertumbuhan GDP pada tahun 2022 mencapai hingga sebesar 6,8 persen.

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

"Secara historis, ketika ekonomi mengalami pertumbuhan, maka pasar properti akan ikut bertumbuh dan permintaan pengguna serta investasi juga akan meningkat," kata Steve dalam keterangan tertulis, Kamis 6 Januari 2022.

Ilustrasi bisnis properti

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Steve menambahkan, saat ini, baik investor lokal maupun investor asing terlihat lebih condong ke arah investasi properti pada sektor perumahan dan logistik. Menurutnya, beberapa orang akan memilih untuk membeli dan tinggal di apartemen yang lebih murah dan lebih nyaman, dibandingkan rumah yang terletak 1-2 jam dari pusat kota.

Permintaan Properti Seharga Rp300 Juta sampai Rp1 Miliar
Perumahan terjangkau dengan harga mulai dari Rp300 juta sampai Rp1 miliar memiliki permintaan terbesar dan terbanyak, namun persetujuan pinjaman bank untuk pembeli di kisaran harga yang lebih rendah dapat menjadi pertimbangan kembali.

"Biasanya, persetujuan pinjaman dan penutupan transaksi lebih pasti ada pada kisaran harga Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar," ujarnya.

Bagi mereka yang memiliki lebih banyak tabungan dan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi, Steve menyebut bahwa mereka akan memilih untuk membeli apartemen menengah ke atas atau mewah yang nyaman dan berlokasi di pusat kota atau pun yang berada di pinggiran kota.

Tetapi akan ada juga orang yang lebih memilih perumahan yang terjangkau di daerah yang cukup jauh, namun dengan infrastruktur yang lebih baru dan lebih baik seperti adanya akses transportasi umum di sekitar jalan tol baru, LRT, MRT, atau pun kereta komuter.

Steve memprediksi akan ada permintaan yang lebih tinggi untuk semua jenis properti. Sebab, Colliers melihat adanya peningkatan permintaan untuk Transit Oriented Developments (TOD) yang lebih cepat daripada non-TOD, sehingga peluang untuk membeli tanah atau terlibat dalam joint ventures (JV) dengan pemilik tanah di area TOD strategis akan tetap menarik.

"Insentif PPN yang diperpanjang oleh pemerintah terbukti menjadi dorongan positif bagi investasi properti, terutama pada sektor perumahan. Dengan diperpanjangnya kebijakan tersebut hingga bulan Juni 2022, diharapkan dapat terus berlanjut di tahun 2022 agar sesuai dengan perpanjangan program zero down payment oleh Bank Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya