StreetScooter Engineering Resmi Diakuisisi Odin, Batal Dicaplok IBC

Ilustrasi baterai mobil listrik
Sumber :
  • Electrek

VIVA – Kesempatan holding baterai nasional alias Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk  mengakuisisi produsen kendaraan listrik yang berbasis di Jerman StreetScooter Engineering saat ini sirna. Padahal akuisisi tersebut dinilai bisa menjadi jembatan bagi RI untuk mempercepat menjadi pemain global di industri baterai dunia.

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

Hal itu karena StreetScooter Engineering secara resmi telah diambilalih oleh Odin Automotive, perusahaan kendaraan bermotor yang berpusat di Luksemburg. Odin disebut telah menyelesaikan transaksi dengan Deutsche Post DHL Group terkait akusisi tersebut. 

Aksi korporasi Odin ini didukung oleh beberapa institusi keuangan dan perusahaan investasi  berskala global, salah satunya adalah Sparta Capital Management. Korporasi lain yang ada di balik Odin adalah Hitachi dan Neapco dari Jepang, serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura. 

PLN Bakal Sulap 2.000 Tiang Listrik Jadi SPKLU Kendaraan Listrik

Akuisisi ini menjadikan Odin sebagai pengendali perusahaan, pemilik hak kekayaan intelektual, dan menjadi pemilik seluruh anak usaha StreetScooter.

"Akuisisi StreetScooter dari Deutsche Post menandai pencapaian besar bagi kami dan kami memperoleh OEM (Original Equipment Manufacturer) yang terbukti dan mapan di bidang kendaraan listrik," kata Chief Executive Officer dan Chairman Odin Automotive Stefan Krause dalam keterangannya, Senin, 10 Januari 2022.

Lebih Meriah, PEVS 2024 Bakal Tampilkan 82 Merek Otomotif

Dia menjelaskan, akuisisi ini merupakan salah satu langkah ekspansi perusahaan. Khususnya untuk memperluas cakupan pasar kendaraan bertenaga listrik, dari hulu sampai hilir.

Ilustrasi baterai mobil listrik.

Photo :
  • Greencarreport

Pencaplokan ini sangat menguntungkan Odin karena perusahaan itu mengamankan aspek pengembangan sistem baterai dan manufaktur. Perusahaan itu juga memegang tambahan pemesanan kendaraan listrik yang sebelumnya dikuiasai oleh Deutsche Post yakni sebanyak 3.500 unit.

Sebelumnya, BUMN Indonesia yang terdiri atas Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) berencana mengakusisi StreetScooter sebagai bagian membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

Khususnya dari nikel menjadi baterai listrik lalu memiliki teknologi membangun motor dan mobil listrik Indonesia. Namun, rencana tersebut menuai kritik, di antaranya dari Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Dia menilai rencana itu tidak masuk akal. Karena menurutnya, pengambilalihan saham StreetScooter tidak layak untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan gagalnya akuisisi oleh IBC itu karena Indonesia kalah gesit dengan Singapura. 

"BUMN Singapura beli tuh dan opsi itu sudah tidak lagi diberikan ke kita, sayang,” kata Bahlil akhir pekan lalu.

Dia pun menyayangkan dinamika aksi korporasi ini yang penuh dengan kendala, termasuk penolakan dari beberapa pihak. Kendati prospek bisnis StreetScooter sesungguhnya cukup menjanjikan untuk jangka panjang. 

"Barang itu (perusahaan mobil asal Jerman) barang bagus. Kita bilang, ini rugi lah, apa lah. Belum kerja aja sudah bilang rugi,” ujar Bahlil. 

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Mind Id (Inalum), Dany Amrul Ichdan mengatakan, aksi korporasi IBC untuk mengakuisisi StreetScooter melalui konsorsium Odin Automotive belum dapat dilanjutkan beberapa waktu lalu. Karena sudah melewati jadwal yang ditargetkan oleh pihak Deutsche Post DHL sebagai Pemilik Stretscooter di akhir November 2021. 

"Kita harus berlomba dengan kecepatan menangkap peluang," tambahnya.

Padahal menurut Dany, aksi ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat hilirisasi ekosistem baterai. Yakni dengan mempercepat produksi mobil listrik yang teknologi dan pasarnya sangat menjanjikan.  

"Semoga kita dapat mengambil hikmah dari proyek Odin ini untuk sama-sama memperbaiki tata kelola internal dan komunikasi publik kita agar kita dapat mewujudkan visi besar bapak Presiden Joko Widodo," ungkapnya. 

"Dalam penguatan hilirisasi dan pengelolaan sumberdaya alam agar dapat dipergunakan sebesar besarnya demi kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana amanah dalam pasal 33 UUD 1945," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya