Industri MGS yang Bantu Tekan Harga Minyak Goreng Dipermudah SNI-nya

Minyak goreng.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya menjaga produktivitas industri minyak goreng sawit (MGS) dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa prioritas utama Pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan rakyat.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan, pihaknya terus menjaga ketersediaan produk minyak goreng bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Minyak goreng kemasan sederhana ini akan disediakan sebanyak 1,2 miliar liter selama jangka waktu 6 bulan, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Untuk itu, Kemenperin mendorong para pelaku industri MGS bisa berkontribusi terhadap program pemerintah dalam menjaga stabilitas harga minyak goreng di masyarakat.

Swiss German University Dukung Revolusi Industri 4.0 di Indonesia!

“Kebijakan ini sebagai wujud nyata upaya pemerintah dalam mendukung penyediaan pangan yang terjangkau untuk masyarakat,” tegas Putu dikutip dari Antara, Selasa, 11 Januari 2022.

Sebanyak 70 industri MGS akan dilibatkan untuk menyediakan minyak goreng kemasan sederhana ini. Hal itu pun didukung oleh sekitar 200 packer.

Korban Tewas Akibat Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 140 Orang

“Bagi industri MGS yang ingin terlibat dalam program Pemerintah ini, Kemenperin akan merelaksasi SNI MGS secara wajib untuk industri MGS yang menggunakan merek Minyakita. Jadi, kalau perusahaan industri terdaftar dalam program penyediaan MGS dengan merek Minyakita, akan kami fasilitasi percepatan sertifikasi SNI-nya,” tegasnya.

Minyak goreng.

Photo :
  • U-Report

Lebih lanjut menurutnya, guna melihat kesiapan sektor industri minyak goreng dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, Ditjen Industri Agro telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah produsen. Antara lain PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) di Jakarta, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) di Bekasi, dan PT Multimas Nabati Asahan di Serang, Banten.

“Kami mengapresiasi terhadap upaya dan komitmen para pelaku industri minyak goreng yang telah mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga ini,” ujarnya.

Menurut Putu, pihaknya juga sudah mendapatkan berbagai masukan dari pelaku industri agar implementasi kebijakan tersebut bisa berjalan baik sesuai sasarannya.

“Untuk lebih mengoptimalkan program yang telah berjalan ini, Pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng bagi masyarakat dengan harga terjangkau sekitar Rp14.000 per liter di tingkat konsumen," tutupnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya