BPKH Kendalikan Bank Muamalat Bakal Perkuat Porfolio Dana Haji

Muamalat Tower / Bank Muamalat Pusat
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) diketahui telah menambah modal disetor senilai Rp1 triliun kepada PT Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dengan demikian BPKH telah sehingga menguasai sekitar 82,7 persen saham BMI.

Investasi yang akan dilanjutkan dengan tambahan modal penyerta dalam bentuk instrumen subordinasi Rp2 triliun itu mendapat respons positif dari sejumlah kalangan. Sebab, bank syariah pertama tersebut mempunyai nilai historis bagi perkembangan keuangan syariah di Indonesia. 

Saat awal pendirian Bank Muamalat, modal disetornya menggunakan dana jemaah haji. Jika saat ini BPKH mengambil alih saham mayoritas Bank Muamalat, ini menjadi salah satu bentuk strategi jitu BPKH untuk mengembangkan dana jemaah haji yang pernah menjadi modal disetor dan hingga kini masih menjadi sumber dana pihak ketiga bank tersebut. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Universitas Indonesia, Rahmatina Awaliah Kasri dikutip dari keterangannya, Selasa, 11 Januari 2022.

Bank Muamalat

Photo :
  • atestate.org

“Bahkan saat krisis ekonomi 1998, Bank Muamalat merupakan salah satu bank yang reliance. Ketika banyak bank menjadi pasien BPPN (Badan Penyelamatan Perbankan Nasional), kinerja Bank Muamalat malah bagus. Posisi non performing financing (NPF) hanya 1,5 persen,” katanya.

Dia menjabarkan, ada sejumlah manfaat yang diperoleh BPKH dalam membeli saham mayoritas BMI. Pertama, aksi korporasi tersebut memperkuat brand perbankan syariah nasional di tengah gempuran bank digital dan konvesional. 

Kedua, BPKH dapat memanfaatkan jaringan perbankan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ketiga, layanan digital yang dapat diandalkan. Selain itu, Baitul Maal dan kegiatan sosialnya juga berjalan sustain untuk memberikan manfaat bagi umat. 

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Rahmatina menilai salah satu faktor yang memengaruhi kinerja BMI dalam beberapa tahun terakhir adalah mismanajemen. Sebelum BPKH masuk, banyaknya investor asing sebagai pemegang saham BMI diduga tidak mendukung corporate culture. 

“Investor asing lebih menghendaki profit oriented. Kehati-hatian yang sudah dibangun, dikompromikan dengan harapan meraih keuntungan yang lebih besar,” ujarnya.

Cerita Pilu Istri dari YouTuber Palestina, Lebaran Malah Jadi Tahanan Kota

Langkah korporasi BPKH sudah mendapat persetujuan internal dari para dewan pengawas, pemegang saham, dan Otoritas Jasa Keuangan. Sebelum membeli BMI, BPKH bekerjasama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) untuk mengelola aset-aset BMI yang berkualitas rendah. 

“Dengan penjualan aset berkualitas rendah tersebut, posisi NPF BMI tinggal 0,5 persen. Sebelumnya 4-5 persen,” sambungnya.

Raup Laba Bersih Rp 2,6 Triliun pada 2023, Bank Permata Bagikan Dividen Rp 904,5 Miliar

Lebih lanjut menurutnya, sebagai pemegang mandat jamaah haji, BPKH dapat memperkuat portofolionya. Sehingga mampu memberikan keuntungan (return) dan nilai manfaat yang optimal kepada jamaah haji. Di masa pandemi, kinerja sektor perbankan masih tetap baik. Alhasil, investasi ke sektor perbankan secara bisnis tetap berstatus hijau. 

Ia pun meyakini, hadirnya BPKH dalam postur kepemilikan BMI bisa mendorong terjadinya pemulihan ekonomi dan pengembangan keuangan syariah di Indonesia.

“Dengan menjadi pemegang saham mayoritas, BPKH bisa mengarahkan Bank Muamalat agar sesuai dengan visi-misi awalnya. Sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji,” tutur perempuan yang didaulat sebagai Most Influential Women in Islamic Business and Finance tahun 2020 ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya