Bangun Bus Rapid Transit di Sumut, Kemenhub Siapkan Rp1,8 Triliun

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi teken kesepakatan pengembangan angkutan massal berbasis jalan/Bus Rapid Transit (BRT) di Sumut.
Sumber :
  • Ist

VIVA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tengah mengembangkan transportasi massal berbasis jalan/Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang. Anggaran yang akan digelontorkan sebesar Rp1,8 triliu dari Bank Dunia dan Agence Francaise De Developpement (AFD).

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Untuk menyukseskan program nasional terkait transportasi massal di Sumut. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Budi Setiyadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Walikota Binjai Amir Hamzah serta Wakil Bupati Deli Serdang Ali Yusuf Siregar di Rumah Dinas Gubernur Sumut di Kota Medan, Rabu 12 Januari 2022.

Untuk program transportasi massal tersebut, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengajak Pemerintah Kota (Pemko) Medan, Binjai dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemprov Sumut dalam hal pengembangan angkutan massal di kawasan perkotaan di tiga daerah tersebut.

Usai PDIP, Giliran Edy Rahmayadi Daftar Bakal Cagub Sumut 2024 dari PKS

"Pengembangan jalan ini memang sudah terlambat, dan ini harus kita kejar. Ini harus ditata dengan baik. Kita harus saling berkolaborasi antara Pemprov dan kabupaten/kota. Kemudian saya ucapkan terima kasih pada Kementerian Perhubungan yang sangat perhatian dengan Sumut," ucap Edy.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan.

Photo :
  • Ist
Polisi Gagalkan Penyeludupan Puluhan PMI Ilegal di Perairan Sumut saat Menuju Malaysia

Untuk Kota Medan, Edy Rahmayadi meminta agar Wali Kota Bobby Nasution memulai dengan penertiban bus dan angkutan umum, parkir dan bahu jalan. Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumut menurut Edy memiliki jalan yang sudah tidak memadai dengan populasi penduduk yang terus meningkat.

"Sementara bahu jalan kita yang masih kecil, ditambah lagi parkir kendaraan yang semrawut," katanya. 

Selain itu, menurut Edy, pengembangan angkutan masal berbasis jalan BRT di kawasan perkotaan Mebidang ini juga bertujuan mempersiapkan perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumut.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi pada kesempatan itu mengatakan, akan membantu pembangunan dan pengembangan angkutan massal berbasis jalan BRT di kawasan perkotaan Medan, Binjai dan Deli Serdang.

Dijelaskannya, pembangunan BRT ini rencananya akan dimulai Februari tahun ini dan akan beroperasi pada tahun 2023, yang didahului pembangunan konstruksi Depot di Terminal Amplas dan Pinang Baris. Koridor BRT terproteksi akan dibangun sepanjang 21 km, dari Terminal Pinang Baris ke Terminal Amplas. Terdapat 33 stasiun BRT di sepanjang koridor terproteksi, dengan jarak rata-rata antar stasiun sekitar 600 meter.

"Yang utama kami minta adalah manajemen parkir yang harus ditertibkan. Kemudian penataan lingkungan dan jalur bahu jalan yang dapat digunakan bagi pejalan kaki dan jalur sepeda," ucap Budi. 

Selain itu, Budi juga meminta Pemerintah Daerah juga mensosialisasikan pada masyarakat untuk dapat menggunakan transportasi massal guna mengurangi kemacetan. "Kalau kita lihat data kecelakaan, di Medan ini cukup tinggi yang dilihat dari klaim jasa asuransi bagi kecelakaan di Kota Medan," kata Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya