- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Jelang akhir pekan, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah. Terpengaruh, sentimen global, terutama terkait kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah bergerak melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.306 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.295 per dolar AS.
"Memang rupiah masih dipengaruhi oleh kondisi global, penguatan rupiah kemarin lebih disebabkan oleh penurunan Indeks USD (DXY) yang masih di bawah level 96, dan US Treasury juga cenderung masih stabil di kisaran 1,7 persen," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022.
Seperti diketahui, beberapa pejabat The Fed berbicara secara terbuka tentang bagaimana memerangi tingkat inflasi yang tinggi. Salah satunya, Lael Brainard memberi sinyal bahwa The Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku pada Maret mendatang.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu publikasi data neraca perdagangan yang akan dirilis pada Senin depan. "Hal ini juga kemungkinan bisa memberi sentimen positif hari ini dan awal pekan depan," ujarnya.
Rully mengatakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.272 per dolar AS hingga Rp14.352 per dolar AS. Kemarin, rupiah ditutup menguat 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.295 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.324 per dolar AS.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.311 per Kamis 13 Januari 2022. Posisi rupiah itu tercatat melemah 9 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.302 pada perdagangan Rabu 12 Januari 2022.