Waskita Karya Disuntik Rp9,44 Triliun dari Rights Issue Akhir 2021

Sejumlah pengendara melintas di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi I yang belum beroperasi di Ciawi, Bogor, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – PT Waskita Karya (WSKT) menerima suntikan dana sebesar Rp9,44 Triliun melalui aksi korporasi rights issue yang dilaksanakan pada akhir tahun 2021. 

Selain Konflik Iran-Israel, BEI Beberkan Faktor Lain Penyebab IHSG Anjlok Pasca-Lebaran

Rights issue Perseroan terserap 78,95 persen di tengah kondisi market yang cenderung bearish. Namun, Perseroan berhasil menerima dana melalui
publik sebesar Rp1,54 Triliun dan PMN sebesar Rp7,90 Triliun. 

Adapun penebusan saham baru yang diterbitkan oleh Perseroan pada rights issue, mayoritas dieksekusi oleh institusi asing.

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being

Hingga akhir periode perdagangan rights issue pada tanggal 12 Januari 2022, komposisi kepemilikan saham perseroan menjadi 75,35 persen. Sementara itu, Pemerintah dan publik sebesar 24,65 persen dengan jumlah total saham setelah rights issue sebanyak 28.806.807.016 lembar saham.

Tol Bocimi.

Photo :
  • Dokumentasi Waskita Karya.
Ini Penyebab Saham Rontok dan Harga Emas Melejit

Direktur Utama Perseroan Destiawan Soewardjono mengapresiasi para pemegang saham yang telah berpartisipasi pada aksi korporasi rights issue Waskita. Terutama terkait proses recovery keuangan Perseroan untuk terus membangun Indonesia menjadi lebih baik. 

"Ke depannya Perseroan akan fokus menjalankan bisnis operasional dengan berbekal kemampuan likuiditas yang jauh lebih baik sehingga mampu memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan,” kata Destiawan dikutip dari keterangannya, Senin, 17 Januari 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Taufik Hendra Kusuma menambahkan, perseroan akan melanjutkan implementasi dari 8 stream penyehatan keuangan Waskita. Terutama melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah pada kuartal pertama tahun ini. 

Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing obligasi-obligasi yang jatuh tempo di tahun ini serta modal kerja proyek konstruksi Perseroan.

“Kami berharap para investor pasar modal maupun fixed income dapat terus memberikan dukungannya pada aksi-aksi korporasi Perseroan saat ini maupun di masa mendatang,” tambah Taufik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya