Dibuka Melemah, IHSG Diselimuti Ekpektasi Kebijakan Bank Sentral Dunia

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan dibuka melemah 4,23 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.609,83 hari ini. Pelemahan tersebut melanjutkan apa yang terjadi pada penutupan kemarin.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Sementara itu, dikutip dari data perdagangan IHSG pagi ini, Rabu 19 Januari 2022, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,85 poin atau 0,09 persen ke posisi 943,97.

IHSG ditutup melemah 30,99 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.614,06 pada perdagangan kemarin. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,2 poin atau 0,34 persen ke posisi 944,82.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

"Kehilangan momentum, mayoritas indeks saham di Asia berbalik arah Selasa ditutup turun seiring dengan melonjaknya imbal hasil atau yield obligasi didorong oleh ekspektasi pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat oleh bank-bank sentral utama di dunia," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, dikutip dari Antara, hari ini.

Imbal hasil surat utang Pemerintah AS bertenor dua tahun menembus satu persen untuk pertama kali dalam hampir dua tahun. Karena investor mempertimbangkan risiko dari kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) pada Maret yang akan datang.

IHSG Menguat Ditopang Capaian Penerimaan Pajak, tapi Dihantui Pelemahan Rupiah

IHSG.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Dari Asia, seperti yang sudah diprediksi pasar, bank sentral Jepang Bank Of Japan (BOJ) pada akhir pertemuan kebijakannya memutuskan untuk tidak mengubah target suku bunga jangka pendek di -0,1 persen dan berjanji untuk menjaga suku bunga jangka panjang di sekitar nol persen.

Indeks utama Wall Street turun tajam pada perdagangan Selasa (Rabu pagi, WIB) akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS itu. Perhatian investor tertuju pada perkirakan kebijakan Bank Sentral AS yang akan menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang tidak mereda.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 543,34 poin, atau 1,51 persen menjadi 35.368,47 poin, indeks S&P 500 merosot 85,74 poin, atau 1,84 persen menjadi 4.577,11 dan indeks Nasdaq Composite turun 386,86 poin, atau 2,6 persen, menjadi 14.506,90 poin. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya