Permintaan Meningkat, Bisnis Nikel Antam Kinclong 2021

Gedung ANTAM (Aneka Tambang)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Anggota Holding BUMN Tambang Mind ID, PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan pertumbuhan positif kinerja bisnis nikel pada periode 2021 (unaudited). Hal ini seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi global serta tumbuhnya tingkat permintaan nikel.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Direktur Utama Antam, Nicolas D Kanter mengungkapkan, untuk komoditas feronikel, pada 2021, Antam mencatatkan produksi unaudited sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi). Produksi itu relatif stabil jika dibandingkan tingkat produksi feronikel pada 2020. 

Dia mengatakan bahwa kinerja penjualan produk feronikel Antam 2021, tercatat solid dengan volume penjualan unaudited mencapai 25.992 TNi.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

“Capaian kinerja produksi dan penjualan segmen nikel ANTAM yang solid pada 2021, mencerminkan upaya kami untuk menjaga pertumbuhan kinerja Perusahaan yang positif pada 2021. Seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas ANTAM yang positif,” kata Nico dikutip dari keterangannya di Jakarta, Jumat, 21 Januari 2021. 

“Kami mengoptimalkan capaian kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Perusahaan dengan menjaga biaya produksi tetap efisien,” ungkapnya. 

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Dia menjabarkan, pada 2021, produksi bijih nikel unaudited ANTAM yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik, mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt). Jumlah tersebut meningkat 131 persen dibandingkan tingkat produksi tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt.

Ilustrasi smelter nikel.

Photo :
  • Istimewa

Sementara capaian kinerja penjualan bijih nikel unaudited ANTAM di tahun 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132 persen dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt. Seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri, di tahun 2021 ANTAM fokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel.

Dalam menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, ANTAM berfokus pada upaya penurunan biaya produksi serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal.

Sementara itu, Pemerhati pasar modal yang juga Ketua Harian Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bandung Koordinator Jawa Barat, Acuviarta Kartabi, mengapresiasi kinerja ANTAM. 

Menurutnya, meskipun terjadi penurunan harga saham emiten belakangan ini, namun hal itu lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kondisi Pandemi COVID-19 varian Omicron yang besar pengaruhnya terhadap pasar global. Sementara dari aspek internal, termasuk kinerja perusahaan, masih dianggap positif sehingga menjadi faktor penunjang saham ANTAM bisa secepatnya rebound.

“Secara kinerja masih sangat bagus. Sangat positif. Sahamnya masih sangat prospektif,” jelasnya.

Menurut Acuviarta, sebelum ditemukannya Varian Omicron, sebenarnya harga komoditi tambang sedang booming sehingga mendongkrak harga saham emiten pertambangan. Situasi berubah setelah munculnya Varian Omicron sehingga memicu sentimen pasar global yang tidak menguntungkan.

Acuviarta mengaku tetap optimistis saham ANTAM bisa secepatnya rebound. Sejumlah faktor disebut Acuviarta bisa menjadi pemicu rebound-nya harga saham Antam ini. Apalagi pada Kamis, 19 Januari 2022, saham Antam sudah naik 245 poin atau sekitar 12 persen.

Rebound-nya saham (ANTAM) di-drive berbagai faktor. Salah satu-nya adalah kebijakan hilirisasi yang komoditas tambang yang sudah on the track,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya