Disinggung Utang, Sri Mulyani: Banyak Negara Lebih dari Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/pri.)

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kembali disinggung oleh persoalan utang negara yang meningkat saat melakukan rapat kerja bersama Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

Menanggapi hal yang dilayangkan oleh pimpinan rapat DPD RI itu, Sri Mulyani merespons, bahwa banyak negara yang memiliki defisit APBN yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

Ani panggilan akrab Sri Mulyani bahkan menjelaskan ada sejumlah negara yang awalnya defisit APBN sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) meloncat hingga 15 persen dari PDB.

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

“Lonjaknya itu loncat banget, jadi APBN itu menyerap besar sekali dan mungkin dari desain defisitnya mereka menyerapnya menimbulkan kenaikan jumlah utang yang melonjak luar biasa besar, dan ini tidak hanya di negara emerging,” jelas Ani di DPD RI, Senin 24 Januari 2022.

Adapun menurutnya, pada 2021 dengan adanya defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), mampu menyerap banyak keterkejutan yang terjadi. Hal tersebut terlihat pada ekonomi masyarakat yang mulai berangsur pulih.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • instagram @smindrawati

Dengan mulai pulihnya kondisi ekonomi menyebabkan pendapatan negara ikut melonjak serta harga komoditas juga naik.

Sementara itu, Ani juga mengatakan kuatnya pemulihan ekonomi yang terjadi di Tanah Air, juga mendorong pemulihan disejumlah sektor di Indonesia.

Hal itu pun terlihat dari pendapatan negara 2021 berdasarkan gross dan speed recovery yang ditargetkan sebesar Rp1.743 triliun, namum APBN kita mampu melebihi target dengan pendapatan negara Rp2.003, triliun dan mengalami lonjakan hingga 21,6 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya