Erick Thohir: Hilirisasi Batu Bara di Muara Enim Serap 25 Ribu Pekerja

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo telah melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Proyek itu disebut bakal menciptakan puluhan ribu lapangan kerja.

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, proyek tersebut akan membuka 25 ribu lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Dengan rincian 12-13 ribu lapangan kerja akan dibuka dari tahap konstruksi, sedangkan sisanya akan dibuka ketika masuk tahap pengoprasian pabrik. 

“Proyek ini menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 12-13 ribu dari konstruksi, dan 11-12 ribu dari Pertamina,” ungkap Erick di laman Twitter-nya, Senin, 24 Januari 2022.. 

Resmi, PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027

Seperti diketahui, proyek hilirisasi ini merupakan kerja sama antara PT Bukit Asam (PTBA) dan PT Pertamina, dengan investor asal Amerika Serikat, Air Products.

Jokowi groundbreaking proyek DME di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Photo :
  • Anwar Sadat/VIVA.
Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Diproyeksikan lapangan kerja juga akan bertambah hingga 3-4 kali lipat lagi begitu eksisting dan berproduksi karena munculnya multiplier effect. Pemerintah juga telah menegaskan bahwa hilirisasi batu bara di Muara Enim ini akan mengedepankan pemberdayaan tenaga kerja dalam negeri. 

Baik ketika proses konstruksi dan produksi dengan perbandingan 95 persen tenaga kerja dalam negeri dan 5 persen luar negeri yang merupakan tenaga ahli dari Air Products. Selain itu, proyek ini juga berhasil menarik dana investasi dari Air Products sebesar Rp33 triliun dan akan dikerjakan dalam jangka waktu 30 bulan. 

Sebagai informasi, Air Products merupakan investor tunggal yang berasal dari Amerika Serikat. Dengan demikian mematahkan pandangan negatif publik yang menyatakan pemerintah Indonesia hanya fokus kepada satu investor dari negara tertentu. 

Di samping itu, proyek hilirisasi ini akan menghemat sekitar Rp6-7 triliun setiap ton dari impor LPG Indonesia yang mana jumlahnya menyentuh 6-7 metrik ton. Dalam hitungan Pemerintah, penghematan itu dari hilirisasi 1 juta ton batu bara.

Dengan demikian, terakhir Erick yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berharap proyek hilirisasi ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan negara dan masyarakat. 

“Semoga niat baik kami Kementerian BUMN dan BKPM memberikan manfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya