RI Ambil Alih Navigasi Udara Kepri dan Natuna dari Singapura

Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan PM Lee, Selasa 25 Januari 2022.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Navigasi di atas udara wilayah kepulauan Riau dan Natuna berhasil diambil alih untuk dikelola Indonesia, yang sebelumnya dipegang oleh Singapura. Hal itu setelah penandatanganan tiga perjanjian kerja sama strategis di bidang politik, hukum dan pertahanan keamanan antara Indonesia dan Singapura.

Situasi di Timur Tengah Memanas, RI dan China Kompak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hari ini merupakan hari yang bersejarah untuk bangsa Indonesia. Karena akhirnya mampu menyempurnakan kedaulatan bangsa dalam satu paket.

“Negosiasi realignment FIR (Flight Information Region) Jakarta-Singapura ini seingat saya telah dilakukan sejak tahun 1990-an, namun baru bisa diselesaikan secara komprehensif beberapa tahun belakangan ini,” jelas Luhut dikutip dalam keterangannya, Selasa 25 Januari 2022.

Hubungan Prabowo dan Raja Yordania Jadi Kunci RI Sukses Antar Bantuan via Airdrop ke Gaza

Presiden Jokowi bertemu dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

Photo :
  • YouTube Sekretariat Presiden

Menurutnya, Indonesia juga telah berhasil mencapai kesepakatan dalam kerja sama di bidang hukum, lewat perjanjian ekstradisi yang progresif, fleksibel, dan antisipatif terhadap perkembangan bentuk dan modus tindak kejahatan.

Survei BI Ungkap Keyakinan Konsumen Akan Ekonomi Indonesia Naik

Adapun pada pemberlakuan masa berlaku surat atau retroaktif hingga 18 tahun terhadap tindak kejahatan yang berlangsung sebelum berlakunya perjanjian ini juga telah disepakati bersama.

Ia mengatakan, dengan berlakunya perjanjian tersebut, maka Indonesia akan mampu untuk mengimplementasikan Keputusan Presiden terkait Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Selain itu, hari ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA), yang merupakan payung untuk berdialog bagi kedua negara. Serta sebagai alat konsultasi terkait kebijakan bilateral secara reguler mengenai isu-isu keamanan.

Luhut juga mengapresiasi komitmen, konsistensi, serta kerja sama yang dilakukan oleh seluruh tim dalam menyukseskan perjanjian penting antara Indonesia dan Singapura.

“Namun di balik semua ini saya pikir keberhasilan yang kita raih hari ini tak bisa lepas dari peran besar kepemimpinan Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, yang punya gaya diplomasi bersahabat dan luwes namun tetap memegang teguh prinsip sebagai negara berdaulat,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya