Sandiaga Uno Optimistis Pariwisata Indonesia Bangkit di 2022

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
Sumber :
  • VIVA / Wafa

VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno optimistis bahwa 2022 merupakan tahun kebangkitan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dia meyakini Indonesia akan pulih serta dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Sandiaga menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif tahun ini sebesar 21,2 miliar dolar AS. Ia juga memproyeksikan kontribusi PDB ekonomi kreatif naik menjadi sebesar 4,3 persen. Sedangkan nilai tambah ekonomi kreatif naik sebesar Rp12,40 triliun.

Outlook pariwisata dan ekonomi keratif di 2022 dari tenaga kerja juga akan meningkat sekitar 14,7 persen,” jelas Sandi di acara HIPMI, Rabu, 26 Januari 2022.

Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 Resmi Digelar, 300 Desainer Bakal Angkat Budaya Betawi

Ia menjelaskan, lapangan kerja di sektor parekraf diproyeksikan naik cukup signifikan sekitar 700 ribu dengan total 20,58 juta lapangan kerja.

Menurutnya, di tahun 2022 destinasi, pemasaran, ekonomi kreatif, dan produk wisata menjadi unggulan Indonesia. Pada pengembangan tourism investment realization, ia mengatakan didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Pembangunan Jalan Kelok 18 di Jalur Lingkar Selatan akan Berdampak ke Pariwisata Gunungkidul

Pasar Pariwisata Indonesia Terbesar Keempat di Dunia

Hariyadi Sukamdani.

Photo :

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, pasar pariwisata Indonesia menjadi yang terbesar keempat di dunia.

Adapun tren penjualan pada restoran, hotel dan transportasi pada masa pandemi sudah menunjukkan kenaikan. Peningkatan tersebut terjadi hanya pada masa pelonggaran PPKM.

“Begitu PPKM di kencengin langsung drop lagi. Jadi sangat korelasi dengan PPKM,” ujarnya

Menurutnya, berdasarkan data di Indonesia Bali dan Lombok pada sektor pariwisata sudah menunjukkan tren perbaikan.

“Untuk Lombok trennya naik, jadi sekarang ini di Lombok mau motor GP sudah habis semuanya termasuk hotel dan homestay,” jelas Haryadi.

Adapun berdasarkan data internasional market Gross Operating Profit Per Available Room (GOPPAR), ia menyayangkan Bali berada pada posisi negatif sebesar minus 20.

“Bisa dibilang hampir semua destinasi di internasional market sudah tumbuh positif di GOPPAR indeksnya. Hanya Bali khususnya memang drop,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya