Deretan Gejolak Global Akan Ganggu RI, Sri Mulyani Minta KSSK Waspada

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arrijal Rachman

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) harus mengawal sistem keuangan serta harus memiliki kewaspadaan. Hal itu dikarenakan saat ini sedang terjadi dinamika global dan dampak yang terkena selalu melalui sektor keuangan.

BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, Begini Respons Dirut BRI

Adapun menurutnya, saat ini muncul berbagai risiko-risiko baru. Seperti tapering dari AS, yang pada Maret tahun ini akan melakukan kenaikan suku bunga acuan, serta akan terus menahan likuiditas support.

“Kemudian dari sisi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang merupakan negara ekonomi terbesar kedua. Juga akan ada kombinasi kebijakan mereka menuju green, dan kemampuan untuk mengadress isu-isu struktural di RRT, yang ini juga akan memiliki potensi imbas ke seluruh dunia,” ujar Sri Mulyani, pada rapat kerja komisi XI DPR RI, Kamis 27 Januari 2022.

Rupiah Melemah ke Level Rp 16.192 Per Dolar AS, Investor Cermati Dinamika Konflik Timur Tengah

Ia melanjutkan, harus mewaspadai terjadinya disruption dari sisi supply. Serta geopolitik yang terjadi antara Rusia dengan Eropa, NATO, dan AS di Ukraina. Karena hal tersebut akan langsung berdampak pada komoditas energi, seperti gas dan minyak.

“Dan juga tentu antara AS dan RRT, dan kemudian juga akan menimbulkan berbagai perhatian. Ini semuanya akan menjadi environment yang akan kita kelola di 2022. Dampaknya memang menimbulkan komplikasi di dalam lingkungan kebijakan kita. Dan KSSK yang harus mengawal sistem keuangan harus memiliki kewaspadaan yang tinggi,” jelasnya.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Rapat KSSK.

Photo :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

Adapun dengan hal tersebut diharapkan KSSK harus tetap waspada. Meskipun di sisi yang lain dapat dilihat optimisme pemulihan ekonomi terus berjalan.

“Namun tetap waspada terhadap ekonomi yang berlangsung dan komplikasi environment kebijakan kita. Yang berasal dari global, yang memiliki spillover yang cukup besar terutama di sektor keuangan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya