BI Perluas QR Code, Kini Transaksi Ritel RI-Malaysia Semakin Mudah

Ilustrasi Scanning QR Code.
Sumber :
  • info.qrl.bg

VIVA – Bank Indonesia (BI) memperluas kerja sama Quick Response code Indonesian Standard atau QRIS antarnegara. Kali ini kerja sama BI dilakukan dengan Bank Negara Malaysia (BNM).

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono menjelaskan, perluasan kerja sama ini ditandai dengan diluncurkannya uji coba interkoneksi pembayaran antarnegara menggunakan QR Code, antara Indonesia dan Malaysia pada hari ini.

Melalui inisiatif ini, masyarakat di wilayah Indonesia dan Malaysia dapat melakukan pembayaran ritel dengan menggunakan QR Code pembayaran nasional di Indonesia (QRIS) atau QR Code Pembayaran Malaysia (DuitNow) pada merchant offline dan online.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Baca juga: 40 Tahun Tak Direvitalisasi, Menteri Basuki Sulap TMII Jadi Begini

"Kerja sama ini diawali dengan fase uji coba dan menuju peluncuran fase komersial sepenuhnya pada kuartal III-2022," kata Doni dalam keterangan tertulis, Kamis 27 Januari 2022.

Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

Doni menambahkan, kerja sama ini nantinya akan diperluas di masa mendatang, untuk mendukung pengiriman uang antarnegara secara real-time antara Indonesia dan Malaysia

"Inisiatif untuk menghubungkan pembayaran antarnegara melalui interkoneksi QR Code pembayaran nasional ini merupakan salah satu wujud implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025," ujarnya.

Fitur PaybyQR, pembayaran dengan scan QR Code

Photo :
  • Viva.co.id/Afra Augesty

Dia menegaskan bahwa BI telah menyadari pentingnya interkoneksi pembayaran antarnegara, dan akan terus memperluas inisiatif tersebut. Hal ini guna memberikan kemudahan dan memperluas pilihan pembayaran, bagi masyarakat di kedua negara.

Di mana pada akhirnya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta perkuat stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Settlement/LCS (penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal) secara lebih luas.

"Penggunaan direct quotation nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank-bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) di bawah kerangka LCS akan meningkatkan efisiensi transaksi sehingga biaya transaksi menjadi lebih murah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya