Pertemuan B20 Ditegaskan Fokus Pulihkan Kesehatan Ekonomi Dunia

Ketua Penyelenggara B20, Shinta Widjaja Kamdani.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia menyelenggarakan pertemuan awal atau Inception Meeting B20 mulai Kamis 27 Januari 2022. Pertemuan tersebut pun dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyampaikan apresiasinya karena Kadin telah dipercaya untuk dapat menyelenggarakan acara bergengsi tersebut.

"Kami telah diberikan kesempatan untuk menjadi satu-satunya penyelenggara program dan KTT B20 dalam rangka mendukung Presidensi G20 Indonesia dan selaku ketua umum Kadin Indonesia, Saya mengucapkan selamat datang di Inception Meeting B20 Indonesia," kata Arsjad dalam sambutannya, Kamis 27 Januari 2022

6 Olahraga Ringan untuk Membakar Kalori dan Mengembalikan Kebugaran Tubuh Setelah Lebaran

Arsjad juga mengatakan, tema yang diambil pada penyelenggaraan B20 tahun ini telah diselaraskan dengan tema KTT G20. Penyelenggaraan B20, mengambil tema Advancing, inovative, inclusive and collaborative growth.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.

Photo :
  • Tangkapan layar.
Ramalan Zodiak Jum’at 19 April 2024, Sagitarius: Teman dekat Mungkin Mengkhianatimu

Untuk itu, menurutnya ada 3 hal yang akan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan B20 ini. "Untuk memastikan keselarasan program kerja B20 terhadap G20 Kadin akan mengusung 3 prioritas utama, yang pertama adalah global health. kedua energy transition dan ketiga digital transformation," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara B20, Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan, maksud dari 3 prioritas utama itu. Pertama yakni mendorong pemulihan kesehatan global.

"Saat ini dunia mengalami penurunan PDB sebesar 7 persen dan lebih dari 11,5 juta orang terjerumus ke dalam kemiskinan sejak tahun 2020. Kita perlu memulihkan kembali kesehatan ekonomi dan memperbaiki arsitektur kesehatan global bersama-sama dengan memfasilitasi kerja sama lintas batas yang efektif," tambahnya.

Kemudian kedua mengenai transisi energi. B20 mendorong agar semua pihak berkolaborasi menghadirkan transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Kita juga harus memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan melakukan transisi energi, International energy agency memperkirakan bahwa emission net zero akan memerlukan investasi tahunan hampir US%5 triliun. Kemajuan signifikan hanya dapat terjadi melalui kolaborasi global," kata Shinta.

Sedangkan yang ketiga, B20 juga akan fokus untuk menguatkan ekonomi berbasis digital. B20 harus memastikan bahwa layanan digital tersedia untuk semua orang bukan hanya segelintir orang yang memiliki hak istimewa.

"Di tahun 2021 masyarakat global telah menghabiskan waktu sebanyak lebih dari 100 miliar jam di berbagai aplikasi belanja daring. dua kali lipat lebih lama dibandingkan dengan 3 tahun yang lalu, akan tetapi UMKM yang menggerakkan perekonomian dunia masih mengalami tantangan untuk melakukan transformasi digital," ungkapnya.

"Kita harus memastikan bahwa layanan digital tersedia untuk semua orang bukan hanya yang memiliki privilege atau hak istimewa," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya