- Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.
VIVA – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan upaya dan langkah-langkah dalam melakukan hilirisasi, khususnya bagi produk-produk tambang.
Setelah langkah hilirisasi di sektor nikel, Jokowi memastikan bahwa ke depannya langkah serupa juga akan dilakukan bagi komoditas tambang lain seperti bauksit, tembaga, dan lainnya.
Presiden menegaskan, upaya hilirisasi ini akan didorong untuk meningkatkan nilai tambahnya di dalam negeri agar semakin tinggi, dan membuka peluang kerja yang semakin banyak bagi rakyat Indonesia.
"Kita juga akan membangun ekosistem industri semikonduktor yang akan kita mulai dengan investasi polysilicon dan chip desain," kata Jokowi dalam telekonferensi di acara Mandiri Investment Forum 2022, Rabu 9 Februari 2022.
Ilustrasi Pabrik Chip Semikonduktor
- spectrum.ieee.org
Presiden menekankan bahwa masalah reformasi struktural telah menjadi kunci untuk mengarahkan kebijakan ekonomi, guna meningkatkan nilai tambah, memacu produktivitas, meningkatkan investasi, serta membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya.
"Momentum pemulihan investasi ini harus dijaga dengan baik. Reformasi struktural akan terus kita lanjutkan. Langkah untuk menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif akan terus kita lanjutkan," ujarnya.
Apalagi, sejumlah langkah perbaikan ekonomi nasional diakui Jokowi juga sudah mulai berjalan. Hal itu dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, yang telah menunjukkan tren yang semakin baik. Di mana, PMI manufaktur per Januari 2022 berada pada level 53,7, atau berada dalam zona ekspansif dan lebih tinggi dari PMI ASEAN yang hanya berada di level 52,7.
Kemudian, lanjut Jokowi, investasi juga sudah tumbuh semakin baik, di mana pada tahun 2021 realisasi investasi mencapai Rp901 triliun atau tumbuh 9 persen secara year-on-year.
"Penanaman modal asing yang tumbuh 10 persen year-on-year mencapai Rp454 triliun, menunjukkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini," kata Jokowi.
"Kemudian, ekspor kita juga meningkat sangat tinggi, dimana pada tahun 2021 tumbuh 41,9 persen dengan nilai US$232 miliar. Tertinggi sepanjang sejarah di mana salah satunya didorong oleh industrialisasi hilirisasi besi dan baja," ujarnya.
