Luhut Yakinkan Investasi yang Masuk RI Ramah Lingkungan

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memastikan bahwa setiap investasi yang masuk ke Indonesia harus bersifat sustainable atau berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

"Dengan kekhawatiran kita terhadap pemanasan global dan komitmen kita terhadap Paris Agreement, investasi yang hadir ini kami yakinkan supaya berkelanjutan dari sisi lingkungan hidup," kata Luhut dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2022, yang mengambil tema 'Recapturing the Growth Momentum' dan digelar secara hybrid, Rabu 9 Februari 2022.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Photo :
  • Kemenko Marves
Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Luhut juga memastikan bahwa komitmen terhadap mitigasi perubahan iklim yang dilakukan oleh Indonesia, juga diperkuat dengan beberapa kebijakan. Bahkan, Indonesia telah menentukan target pengurangan emisi menjadi nol emisi pada tahun 2060 atau lebih awal.

"Kami informasikan bahwa peta jalan (roadmap) untuk sektor energi dimulai dari 2021-2025, di mana pemerintah akan menerbitkan beberapa regulasi termasuk satu undang-undang soal energi terbarukan," ujarnya.

Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan Sampai Surabaya, Luhut Bentuk Tim Percepatan dengan China

Selain itu, Luhut memastikan bahwa pemerintah juga akan secara bertahap melakukan penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batu bara. Hal itu seiring dengan bauran energi terbarukan yang diperkirakan akan mencapai 51 persen, sejalan dengan RUPTL.

"Ini akan ditingkatkan hingga pada tahun 2060 mendatang, dan proporsi ini akan dihasilkan dari geothermal dan juga tenaga matahari," kata Luhut.

Selain itu, peta jalan ini juga didukung oleh potensi energi terbarukan yang melimpah di Indonesia. Luhut memperkirakan, potensi energi terbarukan ini bisa mencapai 272,6 juta KW.

"Yang sumbernya berasal dari berbagai sumber energi terbarukan, seperti misalnya energi matahari, hidro, angin, geothermal, dan juga laut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya