Strategi BI Buka Akses Keuangan Bagi 91 Juta Masyarakat Unbankable

Calon Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

VIVA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Joewono memastikan, pihaknya akan terus berupaya untuk menggenjot pembukaan akses keuangan, bagi sekitar 91 juta masyarakat yang belum mengenal layanan perbankan atau unbankable.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Hal itu seiring dengan upaya-upaya serupa untuk membuka akses bagi 62,9 juta pelaku UMKM, untuk mengenal dan memanfaatkan layanan perbankan serta sistem pembayaran guna mendorong terwujudnya inklusi keuangan.

"Maka melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 ini, kami optimis bahwa semua pihak akan bersinergi dalam mewujudkan visi yang ada di dalamnya," kata Doni dalam telekonferensi di 'Casual Talks on Digital Payment Innovation Day 2', Selasa 15 Februari 2022.

Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024

Baca juga: Waduh, Cuma 3 Miliarder Terkaya di RI Hartanya Cuan Hari Ini

Melalui BSPI 2025 ini, Doni memastikan bahwa BI telah menentukan arah kebijakan sistem pembayaran secara nasional, guna menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital yang berkembang semakin pesat saat ini.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

BSPI 2025 itu sendiri diakui Doni memiliki lima Visi Sistem Pembayaran Indonesia, yang diharapkan bisa terwujud di tahun 2025 mendatang, yang implementasi dan pelaksanaannya bakal dilakukan melalui lima working group.

Kelimanya yakni Open Banking, Sistem Pembayaran Ritel, Sistem Pembayaran Nilai Besar dan Infrastruktur Pasar Keuangan, Data dan Digitalisasi, serta Reformasi Regulasi, Perizinan, dan Pengawasan.

Ilustrasi tabungan.

Photo :
  • U-Report

Doni berpendapat, sistem pembayaran itu akan menjadi perantara bagi terbentuknya ekosistem ekonomi baru, yaitu ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Harapannya yakni bahwa upaya-upaya untuk menuju inklusi keuangan juga dapat meningkatkan produktivitas dan inklusifitas ekonomi yang berkelanjutan, khususnya bagi kalangan UMKM dan perempuan," kata Doni.

"Sehingga nantinya layanan keuangan akan menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat, terutama bagi para warga masyarakat yang unbankable dan para pelaku UMKM itu sendiri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya