Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 11,9 Persen pada Kuartal IV-2021

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Budi Tampubolon.
Sumber :
  • Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.

VIVA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), mecatat industri asuransi jiwa pada kuartal IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 11,9 persen. Dengan membukukan total pendapatan sebesar Rp241,17 triliun.

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Budi Tampubolon menuturkan, hal tersebut dapat dilakukan seiring dengan perekonomian nasional yang menunjukkan sinyal pemulihan. AAJI pun terus bekerja sama dengan dengan seluruh pemangku kepentingan industri asuransi, untuk menjaga momentum positif pertumbuhan tersebut.

“Data dari BPS, perekonomian Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 5,02 yoy. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, Industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan. Kenaikan di 2021 ini menunjukkan adanya tren positif yang konsisten, dari asuransi jiwa beberapa tahun terakhir ini,” ujar Budi melalui Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi secara virtual, Rabu, 9 Maret 2021.

Swiss German University Dukung Revolusi Industri 4.0 di Indonesia!

Adapun Budi menuturkan, jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebelum terjadinya Pandemi COVID 19, pertumbuhan di tahun 2021 telah melampaui kondisi di tahun 2019.

Ilustrasi asuransi

Photo :
Laba PT SMI Turun Jadi Rp 2,08 Triliun di 2023, Ini Penyebabnya

Selain itu, pada premi seiring dengan mulai bangkitnya aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi. Pada premi telah berkontribusi untuk mendorong pendapatan pada asuransi jiwa.

Berdasarkan kanal dan distribusi atau jalur distribusi, untuk distribusi pada kanal bancassurance yang merupakan kontributor utama dalam pendapatan premi di 2021 menyumbang sebesar 48,1 persen, dengan pertumbuhan sebesar 5,3 persen.

“Jika dibandingkan dengan total kanal-kanal distribusi lainnya. kanal bancassurance merupakan kontributor utama dalam pendapatan premi,” jelasnya.

Budi melanjutkan, seiring dengan kinerja positif yang ditunjukkan oleh perusahaan asuransi jiwa tersebut. Hingga saat ini total aset industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 persen. Di mana total tersebut naik 602,04 persen jika dibandingkan 2020.

“Tahun 2020 di mana posisinya adalah Rp570,66 triliun. Jadi total aset industri asuransi jiwa sudah melampaui Rp600 triliun. Kemudian jika dilihat total cadangan teknis juga tumbuh menjadi Rp458,225 triliun," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya