Ban Ki Moon: Krisis Air Lebih Mengerikan dari Pandemi COVID-19

Ban Ki Moon, Sekjen PBB ke-8.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Sekretaris Jenderal PBB ke-8 Ban Ki Moon menjadi pembicara kunci dalam gelaran Asia International Water Week (AIWW) ke-2 tahun 2022 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin, 14 Maret 2022.

Pandemi COVID-19 Sebabkan Penurunan Angka Harapan Hidup hingga 9 Bulan

Dalam paparannya Ban Ki Moon menerangkan tentang pentingnya air di tengah situasi perubahan iklim global. Sehingga, dirinya menilai air merupakan sumber daya yang bisa mempengaruhi seluruh sektor.

Selain itu, kata Ban Ki Moon air bersih menjadi kunci tindakan-tindakan manusia hadapi perubahan iklim. Terlebih berdasarkan studi terbaru PBB terdapat peningkatan 1 persen suhu dunia dan 7 persen populasi dunia akan terganggu.

Prabowo-Gibran Komitmen Swasembada Air, TKN: Krisis Air Bersih Juga Ancaman Pertahanan

 Baca juga: Harga Minyak Naik, Pengamat: Momentum Gunakan BBM Kualitas Tinggi

"Atas hal ini kebijakan kota harus dibuat secara holistik dan berkelanjutan untuk kelola sumber daya air," jelasnya. 

Outlook Humas Pemerintah 2024: Isu Kesehatan Paling Banyak Dibahas di Media

Selain itu, Ban Ki Moon juga menjelaskan bahwa krisis iklim telah memberi peringatan terhadap kita dan bahkan dampaknya bisa lebih bahaya dari pandemi COVID-19, khususnya bagi kemanusian.

Ban Ki-moon

Photo :

Gangguan iklim, lanjut dia telah pengaruhi sejumlah hasil-hasil pertanian dan ciptakan krisis air sehingga berikan dampak besar pada negara-negara terdampak. Dan krisis ini sudah dirasakan saat suplai pangan dan energi.

"Kalau mau lebih baik lagi hidup, lebih baik kita harus hadapi bersama-sama, karena hidup mati kita dipengaruhi krisis iklim ini," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya