Harga Keekonomian Gantikan HET, Airlangga: Sudah di Jalur yang Benar

Stok minyak goreng di Ratu Swalayan, Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kebijakan penghapusan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan diganti menjadi harga keekonomian merupakan keputusan yang tepat. Sebab menurutnya dari berbagai kebijakan yang ada sebelumnya, justru membuat minyak goreng menjadi langka di pasaran.

Airlangga Tugaskan RK Maju Pilkada Jakarta, Bobby di Sumut dan Khofifah Jatim

Saat ada kebijakan Domestic Market Obligation (DMO), justru menyebabkan harga Crude Palm Oil (CPO) merangkak naik. Hal itu ditambah lagi dengan isu invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Dengan naiknya harga minyak tersebut Kementerian Perdagangan menetapkan DMO naik sebesar 30 persen.

“Tetapi begitu kebijakan kemarin kita umumkan, harga (CPO) langsung turun. Nah, ini adalah respons pasar terhadap kebijakan yang diambil bahwa kebijakan yang diambil ini sudah pada track yang benar,” jelas Airlangga di kantor Kementerian Perekonomian, Jumat 18 Maret 2022.

Jokowi Bakal Gelar Rapat Kabinet Terbatas Bahas Dampak Konflik Iran vs Israel Hari Ini

Konferensi pers terkait harga minyak goreng di Istana Kepresidenan.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Di mana sebelumnya pada Selasa, 15 Maret 2022 Airlangga mengumumkan bahwa harga minyak goreng mengikuti harga keekonomian. Dan untuk minyak yang disubsidi hanya pada minyak curah sebesar Rp14.000 per liter. Adapun untuk instrumen regulasi tersebut dia mengatakan telah diterbitkan hari ini oleh Kementerian Perindustrian.

Pemerintah Pastikan Fundamental Ekonomi RI Kuat Redam Dampak Ekonomi Konflik Iran Vs Israel

“Instrumen regulasi yang hari ini baru terbit Peraturan Menteri Perindustrian, terkait dengan kewajiban pabrik minyak goreng untuk suplai ke Industri curah itu by factory itu sudah dicatat by volume,” ujarnya.

Untuk mekanisme pendistribusian tersebut akan dilakukan melalui pabrik kepada pasar. Di mana untuk subsidi minyak goreng tersebut hanya tersedia di pasar yang sudah ditentukan pemerintah.

“Nanti pabrik tersebut menyuplai pasar, dan pasarnya juga sudah tertentu, teregistrasi dan tentunya mekanisme untuk mendapatkan subsidi juga sudah dikeluarkan oleh BPDPKS. Jadi ini polanya adalah reinvestment dan berbasis kepada harga domain yang diberlakukan dalam waktu 2 minggu,” tuturnya.

“Sehingga setiap dua minggu ini selisihnya akan dihitung. Dan tentu bagi produsen yang ikut dalam program ini nanti sudah ada formulasi berapa marginnya, berapa distribusinya,” lanjutnya.

Airlangga menegaskan, untuk minyak goreng kemasan premium nantinya akan tersedia di modern market dan pasar. Sedangkan minyak goreng curah sepenuhnya hanya akan tersedia di pasar tradisional.

“Khusus kemasan premium itu disediakan di modern market dan juga di pasar-pasar. Sedangkan yang curah sepenuhnya ada di pasar tradisional. Dan volume yang disediakan adalah 200 ribu ton per bulan,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya