Ekspansi Bisnis UKM Menggila, Ini Potensi Cuan yang Diambil BUMN

Gedung kuno kantor Pos Indonesia
Sumber :
  • Instagram/@posindonesia.ig

VIVA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pos Indonesia menekan harga layanan pengiriman barang hingga di bawah Rp5 ribu untuk pelaku usaha e-commerce, reseller dan retail terutama untuk pegiat UKM. Layanan logistik murah ini berlaku untuk pengiriman barang jalur darat dengan STORI, kargo atau pesawat dengan SUPER KARGO dan STEND.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Meski dibanderol dengan tarif murah, potensi bisnis ini sangat menggiurkan mengingat pelaku usaha online, reseller, retail dan UMKM Indonesia semakin berkembang dan bertambah ke berbagai sektor bisnis online. Pihaknya memastikan layanan efektivitas operasional, pergudangan, order processing, hingga delivery proses jadi jaminan utama.
 
"Dapat membantu para pelaku bisnis online, UMKM dan berbagai perusahaan yang kini merambah ke bisnis online untuk meningkatkan efektivitas operasional, pergudangan, order processing, hingga delivery process," ujar Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Zumadi dalam keterangannya, Senin 21 Maret 2022.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 21 Maret 2022: Global Datar, Antam Turun

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Chief Marketing Officer Pos Logistik Indonesia, Rulit Candra memastikan layanan murah ini disertai dengan inovasi teknologi terkini untuk kemudahan pengguna jasa. Harga ekonomis ini disebut dapat menjangkau kiriman terluas dengan 4.564 Jaringan Kantor Pos dan 52.687 Jaringan Agen Pos di Seluruh Indonesia. 

"Segala kebutuhannya seperti layanan pergudangan, hingga pengiriman barang didukung dengan sistem teknologi terkini yang tersebar hingga ke seluruh wilayah Indonesia,” katanya. 

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Ilustrasi petugas PT Pos Indonesia menerima paket barang dari konsumen untuk dikirimkan melalui perusahaan jasa pengiriman itu.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

Hal ini diproyeksi menciptakan iklim ekosistem logistik digital dengan harga murah. Data per 2018, biaya logistik Indonesia menempati posisi tertinggi di wilayah ASEAN.

Tidak hanya itu, Survei Bank Indonesia, biaya logistik Indonesia sebesar 23 hingga 24 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya