Pemerintah Sudah Belanja Rp282,7 Triliun, Sri Mulyani: Ini Rinciannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Presiden Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris.

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sampai dengan akhir Februari 2022. Di mana APBN 2022 telah dibelanjakan negara sebesar Rp282,7 triliun.

Sri Mulyani Buka Suara soal Harga Sepatu Rp 10 Juta Kena Pajak Rp 31 Juta

Adapun hal itu disampaikan Ani sapaan akrabnya dalam acara APBN Kita Edisi Maret 2022. Dari belanja tersebut secara keseluruhan sebesar 10,4 persen dari total APBN telah dijalankan.

Untuk rincian belanja tersebut, diantaranya belanja kementerian Lembaga (K/L) sebesar Rp78,6 triliun atau 8,3 persen. Di mana utamanya belanja dimanfaatkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, pendanaan kegiatan operasional K/L.

Sri Mulyani Buka Suara soal Warga Beli Sepatu Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta

Baca juga: Megawati Jelaskan Awal Dirinya Bicara Kelangkaan Minyak Goreng

Kemudian program kegiatan K/L, pengadaan peralatan mesin, jalan, irigasi, serta penyaluran berbagai bansos ke masyarakat. Serta digunakan untuk belanja non K/L sebesar Rp93,6 triliun.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

“Belanja non K/L Rp93,6 triliun atau 9,4 persen, terutama yang berkaitan dengan subsidi akan mengalami lonjakan, atau dalam hal ini akan mengalami tekanan,” ujar Ani pada telekonferensi, Senin 28 Maret 2022.

Ani melanjutkan, belanja yang dilakukan juga pada transfer ke daerah mencapai Rp110,5 triliun atau 14,4 persen dari alokasi APBN.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Selain itu, juga dilakukan pembiayaan investasi senilai Rp12 triliun. Pada investasi utamanya digunakan untuk, investasi BLU seperti LMAN, dan program perumahan.

“Ini semuanya menggambarkan secara strategis APBN akan terus berperan untuk memulihkan ekonomi dan tetap menangani pandemi. Karena itu penting memulihkan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, mendukung UMKM, belanja negara. Dan juga untuk menyelamatkan negara dari sisi kesehatan masih menjadi prioritas meskipun angkanya makin menurun,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya