Kunjungi Proyek Kereta Cepat, Luhut: Operasi Komersial Juni 2023

Menko Luhut meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan bersama dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Lu Kang mengunjungi proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Luhut Sebut Apple Juga Sangat Tertarik Investasi di IKN

Luhut mengaku, dirinya telah meminta kepada Dubes Lu Kang untuk membantu mengomunikasikan kepada kontraktor dari China, mengenai perlunya percepatan untuk mengejar penyelesaian pembangunan proyek tersebut.

"Percepatan perlu segera dilakukan, mengingat comercial operation date rencananya akan dilakukan pada Juni 2023," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu 30 Maret 2022.

Luhut Sebut Apple Bakal Investasi Besar: Tim Cook Baru Sadar RI Potensial

Menko Luhut meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Photo :
  • Kemenko Marves

Luhut juga meminta kepada PT WIKA selaku kontraktor dari pihak Indonesia, untuk dapat memberikan kualitas terbaiknya demi menunjang keamanan dan keselamatan proyek kereta cepat ini.

Menko Luhut Siap Beri Insentif ke Apple Agar Mau Berinvestasi di RI

"Saya minta juga seluruh isu yang masih tertahan dapat kita bahas pada pertemuan yang akan diagendakan dalam dua minggu ke depan, agar semua masalah dapat terselesaikan dengan baik," ujarnya.

Luhut memastikan bahwa pengerjaan pembangunan kereta cepat saat ini masih terjadwal dengan baik dan akan segera dikejar untuk dapat melakukan uji coba. Rencana uji coba akan dilakukan pada bulan Februari 2023, dari Stasiun Padalarang sampai Stasiun Tegalluar. 

"Sejauh ini semua perkembangan dari pekerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat berjalan dengan baik dan memuaskan, di mana kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok juga terjalin dengan baik. Semoga pembangunan cepat selesai dan dapat kita nikmati bersama manfaatnya," ujarnya.

Luhut berharap progres pekerjaan proyek kereta cepat ini juga bisa ditingkatkan, dari yang awalnya hanya 1,6 persen supaya dapat menjadi 2,0 persen setiap bulannya. Menanggapi hal tersebut, Dubes Lu Kang mengaku bahwa setelah agenda kunjungan ini, pihaknya akan berkomunikasi dengan kontraktor dari China.

"Untuk menanyakan apakah ada pekerjaan yang masih terkendala dan tertunda, serta akan segera dicarikan solusinya," ujar Lu Kang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya