SAKA Bayar Utang US$220 Juta, Kinerja Keuangan PGN Terimbas Positif

Pekerja PGN (ilustrasi).
Sumber :
  • PGN

VIVA – Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yaitu PT Saka Energi Indonesia (SAKA) melunasi utang dengan nilai mencapai US$220 juta. Keputusan SAKA untuk mempercepat pelunasan utang itu dinilai akan memberikan dampak positif bagi PGN, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik saat ini.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Berkurangnya utang di PGN Group disebut akan menciptakan efisiensi, dan mendorong fundamental bisnis perseroan menjadi lebih kuat.  

"Pelunasan sebagian utang SAKA akan sangat positif bagi PGN, mengingat beban bunga yang harus dibayarkan juga cukup besar," kata Kepala Riset Praus Capital, Marolop Alfred Nainggolan dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat 1 April 2022.

BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, Begini Respons Dirut BRI

Ilustrasi Pipa Gas PGN.

Photo :
  • Dok. PGN

Alfred menilai bahwa langkah ini paling tepat di saat likuiditas perusahaan (cash ratio) saat ini sangat tinggi, ditambah pula dengan harga minyak yang sedang tinggi. "Sehingga potensi peningkatan likuiditas kas ke depan cukup besar," ujarnya.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

SAKA merupakan anak usaha PGN yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas). Sejalan dengan membaiknya harga minyak dunia, kontribusi anak perusahaan ini terhadap pendapatan PGN juga terus meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan PGN tahun 2021, pendapatan PGN dari hasil penjualan minyak dan gas bumi tercatat mencapai US$331,30 juta. Nilai tersebut naik sekitar 60,64 persen, dibandingkan dengan pendapatan tahun 2020 sebesar US$203,70 juta.  

"Sebagai subholding gas, PGN diuntungkan dengan naiknya harga minyak dunia dari kinerja SAKA," kata Alfred.

"Kemampuan SAKA memanfaatkan momentum positif ini dengan melakukan pelunasan utang obligasi, juga akan mendorong efisiensi di PGN terutama dari penurunan beban biaya bunga," ujarnya.  

Diketahui, untuk mengurangi beban utang, SAKA menawarkan pembelian kembali (buyback) surat utang senior dengan yang diterbitkan pada tahun 2017 senilai US$625 juta. Surat utang dengan jangka waktu tujuh tahun itu dicatatkan di Bursa Efek Singapura, dengan bunga sebesar 4,45 persen per tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya