Kejar Target Swasembada Gula Konsumsi, Holding PTPN Gandeng Pemda

Ilustrasi/Tanaman tebu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengoptimalkan luasan pengelolaan lahan perkebunan tebu guna mencapai target swasembada gula konsumsi pada 2025.  Salah satu upaya yang dilakukan di antaranya adalah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah atau Pemda.  

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Komitmen tersebut salah satunya dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Batang. Dalam kerja sama itu Holding Perkebunan Nusantara melakukan pengelolaan lahan tebu pada areal seluas 22,6 hektare di Desa Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, mengungkapkan bahwa potensi areal tanah bengkok atau tanah kas Desa Kabupaten Batang yang dapat dikerjasamakan adalah seluas 700 ha.  

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Areal tanah bengkok di desa Kuripan itu  ditargetkan dapat memeroleh produktivitas yang optimal. Sehingga masyarakat akan kembali tertarik untuk mengembangkan budidaya tanaman tebu.  

“Peta jalan PTPN dalam upaya meningkatkan kemandirian gula nasional hanya dapat dilakukan dengan melibatkan petani tebu rakyat melalui upaya perbaikan kultur teknis dan tata kelola, sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimum," ujar Abdul Ghani dikutip dari keterangannya, Rabu, 6 April 2022.

Kemendagri Minta Pemda Pisahkan Regulator dan Operator Pengelola Sampah

Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.

"Sehingga petani tebu dapat memperoleh penghasilan lebih baik yang didapat dari produksi atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan usaha tani komoditi lainnya. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” ungkapnya.  

Bupati Batang Wihaji, optimis kegiatan kerja sama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Batang. Selain, target swasembada gula nasional bisa terwujud.

“Saya punya keyakinan petani tebu pasti lebih untung, lebih baik, dan sejahtera, serta program swasembada gula konsumsi tercapai,” ujar Wihaji.

Penanaman tebu perdana di Desa Kuripan, Batang ini selaras dengan Program Makmur yang sedang dijalankan oleh PTPN group. Dalam rangka penyediaan pupuk non-subsidi untuk mendukung budidaya perkebunan.

“Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” kata Abdul Ghani.

Selain PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker).

Holding PTPN gandeng Pemda kejar target swasembada gula konsumsi.

Photo :
  • Dokumentasi Holding PTPN.

Sementara itu PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Kujang Cikampek, menjadi penyedia pupuk, sarana dan prasarana pertanian, pendampingan serta aplikasi teknologi pertanian. Sedangkan perbankan BUMN (Himbara) akan dilibatkan dalam pemberian kredit.  

“Tahun ini PTPN Group menargetkan dapat memproduksi gula sebesar 1,1 juta ton.  Pada tahun 2025 yang akan datang, targetnya 1,8 juta ton.  Kebutuhan gula nasional di tahun 2025 sekitar 3,5 juta ton, dimana 60% kebutuhan gula nasional bisa dipenuhi oleh PTPN Group,” ujar Abdul Ghani.

Demi mencapai target swasembada gula, PTPN Group membutuhkan lahan tebu kurang lebih seluas 250.000 ha.  Saat ini, total luas lahan tebu milik PTPN Group berkisar 150.000 ha.  

Untuk menambah total luas lahan tebu, PTPN menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk pemanfaatan tanah bengkok, lahan PT Perhutani, petani, dan pihak lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya