Aktivitas Masyarakat Pulih, Ekonomi RI Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01%

Kepala BPS Margo Yuwono.
Sumber :
  • Dokumentasi BPS.

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 secara tahunan (yoy). Di mana bila dibandingkan dengan triwulan IV 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 0,96 persen.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, tumbuhnya perekonomian Indonesia di kuartal I-2022 ini diakibatkan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat setelah hantaman pandemi COVID-19.

“Bila dibandingkan triwulan I 2021 atau secara yoy, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen secara yoy,” kata Margo dalam telekonferensi, Senin 9 Mei 2022.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Margo melanjutkan, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp4.513,0 triliun. Sedangkan jika hitung atas dasar harga konstan mencapai Rp2.818,6 triliun.

“Kalau kita lihat distribusi dari lapangan usaha 65,74 persen PDB triwulan I 2022 ini itu berasal dari industri perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi,” jelasnya.

Daftar Harga Pangan 19 April 2024: Bawang hingga Telur Naik

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy

Adapun sektor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 yaitu, industri pengolahan yang menyumbang sebesar 19,19 persen.  Untuk pendorong pertumbuhan berasal dari sub sektor industri tekstil dan pakaian yang tumbuh sebesar 12,45 persen, dan industri makanan minuman sebesar 3,75 persen.

“Sub sektor lain yang juga memberikan andil terhadap pertumbuhan di industri pengolahan adalah industri kimia, farmasi, dan obat tradisional itu tumbuh 6,47 persen. Kemudian industri alat angkutan juga tumbuh 14,20 persen,” terangnya.

Selain pengolahan, sektor perdagangan juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Di mana sektor perdagangan tumbuh 5,71 persen, diantaranya adalah peningkatan penjualan mobil, kegiatan mobilitas masyarakat di tempat kebutuhan belanja sehari-hari dan tempat rekreasi, serta impor barang.

“Sektor ketiga yang pertumbuhannya cukup besar adalah di transportasi dan pergudangan. Dan juga dengan adanya event baik nasional maupun internasional dan juga ada indikasi peningkatan transaksi di e-Commerce,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya