Konsumsi hingga Investasi Meroket Dongkrak Ekonomi RI Kuartal I-2022

Kepala BPS Margo Yuwono.
Sumber :
  • Dokumentasi BPS.

VIVA – Badan Pusat Statisktik mencatat bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi merupakan dua kontributor terbesar penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Porsinya hinga sebesar 84,09 persen pada kuartal I-2022.

Di mana sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,01 secara tahunan (yoy).

“Kalau dilihat dari sisi pengeluaran dua komponen ini yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi, kalau dilihat dari sisi pengeluaran karena kontribusinya sudah mencapai 84,09 persen,” jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam telekonferensi, Senin, 9 Mei 2022.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan komponen, semua komponen turut mengalami pertumbuhan. Margo merinci, pada konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,34 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 4,09 persen, kemudian ekspor tumbuh impresif 16,22 persen.

Ilustrasi pelanggan Superindo sedang berbelanja,

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik

Kemudian konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,74 persen, konsumsi lembaga non profit mengalami pertumbuhan 5,98 persen, serta impor juga tumbuh sebesar 15,03 persen.

“Konsumsi rumah tangga tumbuhnya di triwulan I ini cukup tinggi, kalau dilihat penyebabnya selain karena faktor mobilitas penduduk yang semakin baik yang menyebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat. Di sisi lain masyarakat sudah mulai melakukan konsumsi atau kegiatan di sektor tersier seperti hotel, angkutan, restoran,” jelasnya.

Margo menuturkan, untuk PMTB pertumbuhan didorong dari meningkatnya penjualan semen di dalam negeri. Kemudian volume penjualan kendaraan baik yang berasal dari domestik maupun impor juga mengalami peningkatan.

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

“Sedangkan ekspor yang tumbuh impresif itu disebabkan karena peningkatan harga komoditas terutama komoditas yang menjadi andalan produk Indonesia,” ujarnya.

Adapun konsumsi Pemerintah yang mengalami kontraksi disebabkan oleh belanja barang dan belanja sosial di kuartal I-2022 yang menurun. Seiring dengan kondisi pandemi yang semakin membaik.

Menko Luhut Siap Beri Insentif ke Apple Agar Mau Berinvestasi di RI

“Kita ingat betul di kuartal I-2021 kasus lonjakannya tinggi sehingga pemerintah mengalokasikan belanja barang dan sosial untuk belanja COVID sangat tinggi. Tetapi karena kuartal II ini kondisi membaik Pemerintah mengurangi belanja barang dan belanja sosial untuk penanganan COVID-19,” terangnya.

RKP 2025 Sudah Disusun dengan Prioritaskan Program Prabowo-GIbran, Ini Rinciannya 
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024