Sudah Dua Hari IHSG 'Kebakaran', Ini 4 Faktor Penyebabnya

- VIVA/Muhamad Solihin
Faktor kedua menurut Ibrahim adalah kondisi Tiongkok yang juga cukup mengkhawatirkan, pasca-lockdown di Shanghai akibat kenaikan kasus COVID-19. Dia mengatakan, hal ini sudah terlihat dari rilis data infrastruktur, manufaktur, dan data pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang juga mengalami perlambatan.
"Ini indikasi yang sangat buruk bagi perekonomian global, karena perekonomian Tiongkok itu berpengaruh sekitar 18 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global," kata Ibrahim.
IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
Faktor ketiga yakni terkait perang di Ukraina, di mana pada pada 9 Mei 2022 kemarin Presiden Vlamidir Putin memberikan suatu pidato yang menyatakan bahwa NATO, Amerika Serikat, dan Inggris, merupakan salah satu ancaman terbaru bagi Rusia.Â
"Hal ini juga mengindikasikan bahwa bisa saja akan terjadi perang dunia ketiga, tinggal tunggu waktu saja. Sehingga ini juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi global," ujar Ibrahim.
Faktor keempat, lanjut Ibrahim, adalah karena saham-saham teknologi berguguran. Hal itu terjadi akibat banyak negara yang sudah tidak lagi tertekan oleh kondisi pandemi COVID-19. Bahkan sebagian negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, sudah banyak yang membuka diri dan menyatakan untuk melepas masker.
"Artinya, COVID-19 sudah dianggap tidak membahayakan karena hampir semua masyarakatnya sudah di vaksin. Ini yang mempengaruhi laju penurunan IHSG," kata Ibrahim.