Ada Wabah PMK, Kementan Pastikan Hewan Kurban untuk Idul Adha Aman

Petugas memeriksa sapi warga di Boyolali yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku
Sumber :
  • tvOne/Agus Boyolali

VIVA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan, saat perayaan Idul Adha stok hewan kurban tersedia atau tidak terganggu. Meskipun wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini menjangkiti hewan ternak.

8 Waktu yang Diharamkan untuk Berpuasa Menurut Ajaran Islam

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menyatakan, berdasarkan pengalaman yang dimiliki pihaknya, ketersediaan hewan kurban pada Idul Adha hanya 10-20 persen dari populasi.

“Terkait Idul Adha kami optimis Insya Allah ternak tersedia. Karena pengalaman-pengalaman sebelumnya hanya sekitar 10-20 persen dari populasi itu yang dipake,” jelas Nasrullah dalam konferensi pers dikutip Kamis, 12 Mei 2022.

Didukung Lebih dari 30 Negara, Idul Fitri-Idul Adha Kini Diakui UNESCO sebagai Hari Besar Keagamaan

Kementan Akan Buat SOP Khusus

Sapi kurban Presiden Jokowi di Solo.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq
Jelang Idul Fitri, Pemkab Purwakarta Siapkan Vaksin untuk Atasi Wabah PMK

Nasrullah melanjutkan, dengan adanya wabah PMK dan akan adanya Hari Raya Idul Adha, Kementan akan membuat standar operasional prosedur (SOP) khusus. Terkait mobilisasi atau pemindahan ternak dari wilayah satu ke wilayah lainnya tanpa terkontaminasi wabah PMK.

“Ini lagi kami bahas terus mudah-mudahan satu atau dua minggu sebelum hari H Idul Adha kita sudah punya itu. Sehingga masyarakat atau kaum muslimin bisa melaksanakan kurban dengan aman dan sehat,” jelasnya.

Sementara itu, Kementan juga telah menetapkan enam wilayah di Indonesia terjangkit PMK pada hewan ternak. Enam wilayah tersebut ada di dua Provinsi yaitu Aceh dan Jawa Timur. Untuk Provinsi Aceh, wabah PMK ada di daerah Tamiang dan Aceh Timur. Sedangkan Jawa Timur yaitu, Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto.

Diketahui pada penyebaran wabah PMK terjadi sangat cepat, karena melalui udara dan kontak langsung. Dengan itu Kementan meminta untuk daerah yang telah terkena wabah harus dalam kendali yang aman agar tidak menyebar ke wilayah lainnya.

“Beberapa langkah sudah kita lakukan mengatasi hal tersebut, pertama langkah darurat atau agenda SOS menghadapi itu. Kedua langkah temporer tentu kita berharap wabah ini tidak ekspansi terlalu jauh dari apa-apa yang kita sudah kendalikan, ketiga adalah agenda pemulihan,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya