Cerita Bahlil Soal Pandangan Pengusaha AS Terhadap UU Cipta Kerja

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa delegasi Indonesia telah melakukan pertemuan dengan perwakilan 12 perusahaan Amerika Serikat (AS). Berbagai macam hal dibahas dengan 12 perusahaan yang hadir tersebut.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Mulai dari potensi investasi yang akan mereka tanamkan di Indonesia, sampai dengan regulasi yang ada di Indonesia seperti UU Cipta Kerja yang disahkan beberapa waktu lalu. Menurut Bahlil, perusahaan yang hadir tersebut memberikan respons positif terhadap adanya UU Cipta Kerja di Indonesia.

"Dan dari hasil pertemuan bisnis tadi, yang menarik selain daripada nominal investasi, yang menarik kami tanyakan apakah ada masalah terkait dengan implementasi UU cipta kerja omnibus law yang sudah kita implementasikan,"  kata Bahlil, dalam Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 13 Mei 2022.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Baca juga: KPK Tangkap Wali Kota Ambon, Diduga Terima Suap Rp500 Juta

Bahlil mengaku, semua perusahaan tersebut memberikan apresiasi terhadap hadirnya UU Cipta Kerja. Karena dengan UU Cipta kerja memangkas berbagai macam birokrasi dan dapat mempermudah usaha.

Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha

"Saya merasa senang, dan bangga sebab dari semua pernyataan 12 perusahaan tersebut, mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah indonesia dalam rangka memangkas berbagai macam prosedur, birokrasi dalam pemberian izin," ujar Bahlil.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Menurut Bahlil, adanya respons yang baik ini tentu menjadi sinyal positif bagi iklim investasi Tanah Air. Investor akan lebih yakin untuk melebarkan bisnisnya ke Indonesia.

"Ini adalah sebuah tanda baik, tanda positif untuk bagaimana kita meyakinkan kepada para investor global maupun dalam negeri bahwa posisi Indonesia ini sudah pada posisi yang tepat dan melakukan perubahan dari tahun ke tahun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya