Strategi Kadin Antisipasi Krisis Ekonomi Akibat Konflik Rusia-Ukraina

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indoneisa menyoroti ancaman krisis global yang akan terjadi sebagai dampak dari konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. 

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Seperti kelangkaan beberapa komoditas bahan pangan, kelangkaan pasokan minyak akibat perang, inflasi global yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, Inflasi yang tinggi akan dapat melemahkan daya beli masyarakat. Fenomena ini juga dikhawatirkan akan berdampak sistemik baik berupa krisis sosial maupun politik.

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

"Kadin Indonesia akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah dalam upaya pencegahan dan meminimalisir krisis pangan. Sehingga tidak berdampak menjadi krisis sosial, yang kemudian bisa menjadi krisis politik dalam negeri," kata Arsjad, dalam keterangannya, Minggu, 15 Mei 2022

Menurut Arsjad, Kadin Indonesia memiliki sebuah program pendampingan UMKM dengan skema close loop yang ditujukan untuk membina para petani. Serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani di Indonesia. 

Ekonom Proyeksikan BI Bakal Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Harapannya, program inklusif close loop ini dapat meningkatkan ketangguhan petani di Indonesia di tengah tantangan inflasi dan perubahan iklim.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Walaupun dampak inflasi di Indonesia relatif kecil dibanding dengan inflasi global dan di negara lain, Indonesia harus bersiap diri dan mengantisipasi terhadap imbas inflasi global," ujarnya.

Menurut Arsjad, dibutuhkan gotong royong, dialog sosial dan kerja sama antara berbagai pihak termasuk Pemerintah, pelaku usaha, buruh untuk menghadapi tantangan krisis ini. Kerja sama antar negara juga sangat penting. Indonesia dalam hal ini memegang peran yang kritikal dalam mempererat kerja sama ekonomi international ini, terutama melalui presidensi G20 2022.

"Kadin Indonesia sebagai penyelenggara Business Forum B20, mengajak seluruh negara anggota G20 untuk ikut dalam dialog perumusan solusi pemulihan dan penguatan ekonomi global," ujarnya.

"Tidak hanya itu, Indonesia melalui B20 tahun ini berkomitmen untuk memerangi pandemi dan ekonomi krisis ini melalui hasil kerja yang konkret dan nyata melalui investasi dan proyek kerja sama lainnya di bidang transisi energi, infrastruktur kesehatan, digital dan inklusif ekonomi," ujar Arsyad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya