BPS: Neraca Perdagangan RI April 2022 Surplus US$7,56 Miliar

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 mengalami surplus sebesar US$7,56 miliar. Surplus bulan ini menjadi yang ke 24 bulan secara beruntun untuk Indonesia.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

“Neraca perdagangan kita pada April 2022 surplus sebesar US$7,56 miliar dan kalau kita perhatikan series yang lalu, surplus ini beruntun selama 24 bulan,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam telekonferensi, Selasa 17 Mei 2022.

Margo mengatakan, komoditas penyumbang surplus terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan atau nabati HS1 15 dan bahan bakar mineral HS 27. Untuk negara penyumbang surplus terbesar yaitu, AS, India dan Filipina.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 17 Mei 2022: Global Stagnan, Antam Naik

Adapun dengan AS Indonesia mengalami surplus sebesar US$1,62 miliar. Di mana penyumbang komoditas surplus adalah pakaian dan aksesorisnya atau rajutan di HS 61, diikuti oleh alas kaki HS64.

Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

“Kemudian surplus terbesar kedua itu berasal dari India kita mengalami surplus perdagangan sebesar US$1,53 miliar. Dan kalau kita lihat penyumbang surplusnya itu diantaranya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati,” jelasnya.

Pelabuhan Peti Kemas

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Sementara negara Filipina yang menyumbang surplus terbesar ke Indonesia US$977,9 juta. Untuk penyebab surplus diantaranya berasal dari bahan bakar mineral, kendaraan, dan sebagainya.

Selain mengalami surplus dengan tiga negara penyumbang. Indonesia juga mengalami defisit pada tiga negara, yaitu Argentina, Australia, dan Thailand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya