Penguatan Rupiah Dibayangi Sentimen Kenaikan Suku Bunga AS

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Rabu pagi 18 Mei 2022, pukul 09.12 WIB. Rupiah menguat sebesar 0,02 persen ke posisi Rp14.644 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.644 per dolar AS.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp14.651 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah. Hal itu disebabkan oleh sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif. Dan hal tersebut masih menjadi pemicu tekanan kepada rupiah.

Rupiah Tumbang ke Level Rp 15.884 per Dolar AS

“Dalam wawancaranya kemarin dengan Wall Street Journal, Jerome Powell, Gubernur the Fed, menekankan bahwa Beliau akan terus mendukung kenaikan suku bunga acuan AS. Sampai harga-harga turun ke level yang benar-benar sehat,” ujar Ariston kepada VIVA, Rabu 18 Mei 2022.

Ariston melanjutkan, jika normalisasi menghasilkan suku bunga acuan yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, hal tersebut akan terus dilakukan. Di mana target inflasi the Fed adalah 2 persen, sedangkan saat ini inflasi AS berada di kisaran 8 persen.

IHSG Menguat Ditopang Capaian Penerimaan Pajak, tapi Dihantui Pelemahan Rupiah

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

“Sentimen kenaikan suku bunga acuan AS ini untuk sementara bisa menutup sentimen positif untuk rupiah dari surplus besar neraca perdagangan RI,” jelasnya.

Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ada di kisaran Rp14.700. Dengan potensi support di kisaran Rp14.600 dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya