Masyarakat Diharap Bijak Soal Kandungan Mikroplastik di Kemasan AMDK

Ilustrasi galon.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Heboh di soal bahaya mikroplastik pada air kemasan perlu disikapi bijak oleh masyarakat. Apalagi sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada risiko kesehatan terkait mikroplastik. 

7 Tempat Terbaik untuk Perjalanan Petualangan di Dunia

"Masyarakat tak perlu cemas," kata Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan, Rita Endang dalam sebuah sesi dialog publik Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, dikutip Kamis, 19 Mei 2022.

"Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," tambahnya.

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

Kala itu Rita meminta masyarakat tidak mudah termakan isu. Sebab, Badan POM tak pernah lepas dari mengawasi segala hal terkait keamanan dan mutu obat dan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Menurut Rita, mikroplastik pada dasarnya adalah unsur serpihan plastik yang tak kasat mata, ukuran satu hingga lima mikrometer. Mikroplastik ada di semua unsur plastik jika sampai mengalami degradasi, alias rutuh dari badan polimer, baik karena karena perubahan suhu, gesekan dan sebagainya. 

Umat Islam Dunia Rayakan Idul Fitri 1445 H dengan Penuh Semangat

"Degradasi itu bisa terjadi pada plastik jenis PET, PC, PP," katanya merujuk pada jenis plastik yang jamak dijumpai di pasaran dalam wujud wadah botol plastik air minum.  

Namun, merujuk pada maklumat organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rita menyatakan WHO belum merekomendasikan pemantauan rutin atas kontaminasi mikroplastik dalam air kemasan. 

"Sampai saat ini, belum ada resiko kesehatan terkait mikroplastik," katanya menegaskan. 

Senada dengan itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan  (AMDK) Indonesia, Rachmat Hidayat mengatakan, belum ada studi ilmiah yang secara kuat membuktikan bahaya mikroplastik bagi tubuh manusia. 

“The Joint WHO#FAO Committee on Food Additives selaku lembaga pengkaji risiko untuk keamanan pangan belum mengevaluasi toksisitas mikroplastik,” katanya.

Ilustrasi galon.

Photo :
  • Pixabay

Isu bahaya mikroplastik pada air minum menjadi isu hangat di banyak negara, termasuk Indonesia, setidaknya dalam empat tahun terakhir. Pemantiknya adalah laporan hasil riset uji kontaminasi mikroplastik pada air keran (tap water) dan pada air minum dalam kemasan plastik pada 2018. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), data awal seputar kontaminasi mikroplastik pada air minum dalam wadah botol plastik banyak merujuk pada hasil riset Departemen Kimia, State University of New York at Fredonia, Amerika Serikat. 

Dari riset itulah kemudian bermunculan banyak penelitian sejenis, berikut gunungan pertanyaan, dan juga kecemasan, atas dampak kontaminasi mikroplastik dalam air minum pada tubuh manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya