Khawatir Soal Rusia-Ukraina, Menteri Ekonomi Arab Curhat ke Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, Faisal Al-Ibrahim. Pertemuan itu membahas perdagangan antara kedua negara dan rencana kerja sama pada bidang investasi.

Daftar Harga Pangan 19 April 2024: Bawang hingga Telur Naik

Airlangga mengatakan, Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan bilateral di bidang ekonomi yang telah terjalin dengan baik. Di mana nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi tercatat sebesar US$5,5 miliar pada tahun 2021.

Kemudian ekspor Indonesia ke Arab Saudi selama periode Januari-Desember 2021 sebesar US$1,5 miliar, naik 12,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang berjumlah US$1,33 miliar. Pada total nilai Foreign Direct Investment dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai US$24,6 juta pada periode 2016-2021.

Sri Mulyani Bertemu Menkeu Selandia Baru, Ini yang Dibahas

“Indonesia berharap dapat menjadi mitra strategis Arab Saudi melalui sinergi upaya Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045. Juga berharap hubungan bilateral kedua negara akan terjalin semakin erat, khususnya pada kerja sama ekonomi,” kata Airlangga dari keterangan, Senin, 23 Mei 2022.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • istimewa.
IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Akibat Fluktuasi Rupiah hingga Kondisi Geopolitik Global

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai berbagai perkembangan di kawasan dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

Airlangga mengatakan, beberapa perkembangan terkait Presidensi G20 dan keanggotan Indonesia pada Global Crisis Response Group (GCRG) juga dibahas. RI pun mengharapkan dukungan dan kerja sama Pemerintah Arab Saudi dalam mencapai kepentingan global bersama.

Sementara itu, Menteri Faisal Al-Ibrahim menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Arab Saudi didorong oleh minyak dan gas. Dari pertumbuhan ekonomi yang berasal dari hal itulah dia mengamati bahwa perang di Ukraina menyebabkan volatilitas energi, metal, dan investasi.

Namun, dari perang itu Arab Saudi telah mengantisipasi dampak dengan meningkatkan kapasitas refinery. Faisal mengatakan, Arab Saudi juga berharap dengan adanya G20 dapat menjaga situasi, terutama food security.

“Meskipun Arab Saudi tidak terlalu terdampak, namun mengkhawatirkan kondisi di negara-negara sekitar, terutama terkait kelangkaan fertilizer,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya